The Story of Tjahja & Djelita
Mozaic 1 - Tjahja Hari itu, minggu pertama Januari 2015, aku harus pergi melepasnya. Minggu itu adalah minggu yang cukup berat untuk bisa kulewati. “Maukah kau menemuiku di bandara sebelum aku back for good , sebelum pulang ke negeriku?” Tanyanya sehari sebelum dia pulang ke negerinya, ke Dwipantara, Indonesia. “Tanpa kau mintapun, aku akan datang dan menemuimu. Jujur, aku tidak ingin kau pergi. Tetapi begitulah hidup. Pertemuan akan diakhiri dengan perpisahan, cepat atau lambat, pasti akan terjadi dalam persahabatan kita.” Aku pertama kali bertemu dengannya pada pertengahan Januari 2013, saat kami menjalani 0’week (masa orientasi di kampus). Seperti tipikal wanita Asia umumnya, dia orang yang pendiam dan tidak banyak bicara. Tetapi setelah mengenalnya beberapa waktu, aku kemudian menemukan sisi humoris yang cukup gila dalam dirinya. Sejak saat itu, dia menjadi sahabatku bersama satu teman lain dari daratan Afrika. Dimana ada aku, maka kalian akan menemukan dia (Jelita), d