Vichon Aap Gavaae – Larut Dalam Pelayanan
Aku mengaguminya, pernah dekat dengannya dan kemudian menjauhinya secara sporadis. Aku memiliki idealisme seperti idealismenya, tetapi aku tidak berani untuk mewujudkannya. Aku akhirnya memilih untuk menjauhinya, tidak mau lagi mendengarkan cerita-cerita tentang idealismenya dan bagaimana dia mewujudkan idealismenya itu. Aku masih menginginkan kenyamanan, masih menginginkan materi yang lebih. Sementara dia sudah tidak menginginkan semua itu, aku tidak paham bagaimana dia mampu menjalani kehidupan sesederhana itu, dengan gaji yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan bulanan dan sedikit sisa untuk ditabung. Aku sama sekali tidak memahami caranya berpikir. Dia berkata: “Kawan, aku sudah menyerahkan hidupku pada Guruku, sudah tidak lagi yang aku harapkan dari dunia. Satu-satunya harapanku adalah mengakhiri hidupku untuk mewujudkan visi dan misinya. Aku tidak memiliki harta untuk aku beri untuk mewujudkan visi dan misi Guru, jadi aku serahkan sisa hidup ini untuk melayaniNya. Bagiku, seora