Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Labirin Duka Derita Part 5: Sangram

Gambar
“Suprabhatam Guru, Pranaam …,” ucapku sambil merangkapkan kedua tangan kepada Gurudev dan menyentuh kaki beliau. “ Good morning Medha, selamat datang di Gurukula,” sambut Gurudev dengan bersemangat. Beliau kemudian mengajakku berkeliling di padepokan, di dalam padepokan itu terdapat sebuah Gurukula. Gurukula adalah sebuah sistem sekolah dimana anak-anak tinggal bersama dengan guru mereka. Guru berarti pengajar, pendidik dan kula berarti keluarga. Anak-anak yang tinggal di sana merupakan keluarga dari para pengajar, pendidik. Menjadi extended family para pendidik. Padepokan beliau sangatlah asri dengan kontur berbukit-bukit. Udaranya sejuk dan mendamaikan jiwa. Setelah puas berkeliling di padepokan beliau, aku ditunjukkan tempat pemondokan untuk kutinggali. Saat berjalan menuju pemondokan untuk meletakkan barang-barang, di teras depan, seorang anak laki-laki berusia 12-an tahun menyapaku dengan ramah. “Selamat pagi Ibu, selamat datang di Gurukula. Ibu pasti Teacher Medha

Labirin Duka Derita Part 4: Medha

Gambar
“Berjanjilah bahwa kau akan kembali dan mempertemukan kami dengan Master Agung,” ucap mereka dengan tangis terisak-isak menjelang detik-detik kematianku. “Aku hanya tersenyum dan berkata: “Jika Master Agung berkenan, maka kalian akan bertemu dengannya di salah satu masa kehidupan berikutnya.” “Master, berjanjilah pada kami. Jangan tinggalkan kami,” ucap mereka dengan tangis yang semakin menjadi. Racun yang ditaburkan pada makanan itu telah menjalar ke seluruh tubuhku dan aku sudah tidak kuasa untuk menahan semua itu. Saatnya telah tiba, aku harus pergi dari tubuh ini. Pada detik-detik terakhir itu, yang terbayang di pelupuk mata hanyalah wajah Guruku, Sang Master Agung. Aku merindukannya, sangat merindukannya. Rasa rindu membuncah dan memenuhi diriku. Tiada hal lain lagi yang terlintas dalam benakku selain wajahnya. Death is Myth Sesaat kemudian aku merasakan diriku melayang begitu ringan. Aku melihat tubuh tuaku tergeletak di pinggir pembaringan jerami   dan murid-muridku me