Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Me Time, Slogan Pemalas Kelas Wahid

Gambar
“You perish not because of other people’s doing, but because of your own doing.” “Kau hancur bukan karena perbuatan orang lain, tetapi karena perbuatanmu sendiri.” (Anand Krishna, The Gospel of Mahamaya 125, pp. 61)   Sekarang marak sekali orang menggunakan slogan dan istilah “ME TIME.” Sekilas slogan ini tidaklah terlihat berbahaya. Sekilas, rasanya sah-sah saja orang menggunakan slogan tersebut. Jika kita tilik kata tersebut, rasanya seolah-olah orang yang mengatakan hal tersebut mengganggap bahwa waktu adalah miliknya. Pertanyaan berikutnya: “benarkah waktu berada dalam genggaman kita?” Cara pandang ME TIME adalah sebuah ilusi . Mereka yang terjerat pada ilusi ME TIME adalah mereka yang memiliki cara pandang materialis, mereka mengganggap bahwa dunia benda ini adalah satu-satunya kebenaran dalam hidup. Para materialis adalah orang-orang malas, bodoh serta enggan untuk menyadari dan menerima kenyataan hidup bahwa KITA TIDAK BISA MENGGENGGAM & MEMILIKI WAKTU, WAKTU BUKA

Mata adalah Jendela Jiwa

Gambar
Pepatah mengatakan: “Mata adalah jendela jiwa” . Mata hanyalah merefleksikan apa yang ada di kedalaman sanubari manusia. Niat seorang manusia dapat dilihat dari sorot matanya. Bagi mereka yang memiliki kepekaan, mereka dapat memahami jiwa manusia melalui matanya. Mulut manusia bisa berbohong, tetapi matanya tidak akan bisa berbohong. Manusia bisa menutupi busuknya niat di dalam diri mereka melalui kata-kata dan tingkah lakunya, tetapi niat yang busuk itu akan tetap terbaca lewat pancaran mata mereka.  Apa yang membuat manusia bisa berubah, sekalipun seolah-olah mereka dekat dengan seorang pemandu jiwa mereka tetap tidak berubah dan tidak mau memperbaiki diri. Saya teringat sebuah kutipan yang dituliskan oleh Ma Archana: "I just asked Guruji this morning about Kumar Giri's case. If everybody has Desires... what is it to be done not to awaken the tiger within you. Simply... the answer is avoid KUSANG." ~ Mā Archanā Terjemahannya: "Saya bertanya kepada Guruj