Tanpa Aksara
Romansa datang dan pergi
Seperti hembusan sang bayu
Tetapi Cinta laksana
anggur
Semakin lama diperam, semakin memabukkan
Semakin lama diperam, semakin memabukkan
Cinta, dalam selayang pandang
Saat hati kita berpadu dalam simfoni Ilahi
CintaNya
Mengisi relung hati terdalam
Saat hati kita berpadu dalam simfoni Ilahi
CintaNya
Mengisi relung hati terdalam
Dalam setapak sri wedari
Kita menapakkan langkah beriringan
Bersama kemilau mentari
Disaksikan tetesan embun pagi
Cinta
Tak terucapkan dalam untaian kata
Seperti wangi bunga musim semi
Yang diam membisu dalam harumnya
Dia
Mempertemukan kita
Dalam kilasan waktu
Membuat kita memahami Cinta tanpa aksara
Cinta ini adalah cintaNya
Cinta kita adalah cintaNya
Bersama Dia
Cinta ini mewujud
Yang tidak mungkin menjadi mungkin
Dalam kilas pandangmu
Dalam derai tawamu
Dalam senandung guraumu
Dalam kesederhaan dan kesahajaan itu
Kutemukan Cinta tanpa aksara
Semoga Cinta menyatukan kita
Dalam sebuah simpul tanpa ikatan
Cintamu, cintaku
Melebur dalam CintaNya
Kita menapakkan langkah beriringan
Bersama kemilau mentari
Disaksikan tetesan embun pagi
Cinta
Tak terucapkan dalam untaian kata
Seperti wangi bunga musim semi
Yang diam membisu dalam harumnya
Dia
Mempertemukan kita
Dalam kilasan waktu
Membuat kita memahami Cinta tanpa aksara
Cinta ini adalah cintaNya
Cinta kita adalah cintaNya
Bersama Dia
Cinta ini mewujud
Yang tidak mungkin menjadi mungkin
Dalam kilas pandangmu
Dalam derai tawamu
Dalam senandung guraumu
Dalam kesederhaan dan kesahajaan itu
Kutemukan Cinta tanpa aksara
Semoga Cinta menyatukan kita
Dalam sebuah simpul tanpa ikatan
Cintamu, cintaku
Melebur dalam CintaNya
Picture courtesy: Ayudia Asmita (Arashiyama, 16 April 2015)
Komentar
Posting Komentar