Vivaha, Parenting, dan Pendidikan Part 2: Diti dan Aditi
Diti dan Aditi adalah putri dari Prajapati Daksa yang
merupakan salah satu Manasa Putra (ia yang terlahir dari pikiran) Brahma, Sang
Pencipta. Kedua-duanya dinikahkan dengan Resi Kasyapa yang merupakan salah satu
dari Saptarishi (tujuh resi yang ditugaskan untuk membuat dunia memiliki
populasi). Selain Diti dan Aditi, Kashyapa juga menikah dengan 11 putri dari
Daksa yang lain.
Kasyapa and Wives |
Dalam proses perjalanan pernikahan mereka, Diti belum
memiliki anak, sementara saudara-saudaranya sudah dikaruniai dengan keturunan.
Diti menjadi sangat cemburu dengan saudara-saudaranya dan yang paling dia
cemburui adalah Aditi. Aditi adalah sosok wanita yang ideal dan sangat berbakti
kepada suaminya, Kasyapa memberkatinya dengan anugrah. Aditi berdoa agar
diberikan satu anak yang ideal dan berbudi pekerti baik. Dari permohonan
tersebut lahirlah Indra. Kemudian, Aditi juga dikarunia putra-putra lain yaitu
Varuna, Parjanya, Mitra, Amsha, Pushan, Dhatri, Aryaman, Surya, Bhaga, Savitr,
dan Vamana. Anak-anak Aditi dikenal dengan Aditya, atau para Dewa.
Dengan rasa cemburu dan dipenuhi iri hati, Diti mendekati
suaminya. Pada suatu hari, Diti mendekati Kasyapa dan memaksa untuk
menganugrahi dia dengan anak. Pada saat itu, Kasyap sedang melakukan meditasi
yang mendalam dan Diti mengganggu meditasinya. Diti dengan setengah memaksa
meminta Kasyapa untuk memenuhi keinginannya untuk memiliki anak, tetapi Kasyapa
enggan karena saat itu bukanlah waktu yang tepat, waktu yang sedang tidak suci
untuk memiliki keturunan. Saat itu, aspek Shiva sebagai Rudra sedang terjadi.
Shiva sedang berjalan-jalan dengan gerombolan arwah pengiringnya, mengenakan
mahkota rambut yang kusut tertutup debu dari tempat kremasi, dan mata ketiganya
terbuka lebar.
Kasyapa meminta Diti untuk menunggu sebentar hingga waktu
Rudra yang mengerikan itu berlalu, tetapi dia tidak mengindahkan nasihat
Kasyapa. Dengan dipenuhi amarah dan nafsu yang membara, dia melompat ke arah
Kasyapa dan menanggalkan pakaiannya. Kasyapa kemudian menyerah dan memenuhi
keinginan Diti.
Setelah selesai melampiaskan nafsunya, Diti menyesali
perbuatannya karena telah mencemari pikirannya dan melakukan hubungan seksual
pada saat yang tidak suci. Akibat dari perbuatannya, Diti harus mengandung dua janin
kembar yang menyebabkan bencana pada seluruh alam. Kedua anak-anak Diti
menyebabkan kekacauan hebat, menganiaya para dewa dan merusak tatatan di tiga
dunia. Kedua anak Diti adalah Hirayaksa dan Hiranyakashipu yang kemudian
dibunuh oleh penjelmaan Wisnu yaitu Varaha Avatar dan Narasimha Avatar.
Karena menyadari kesalahannya, maka Diti juga diberkati
bahwa salah satu keturunannya, yaitu anak dari Hiranyakashipu (Prahlada) akan
menjadi pemuja Wisnu dan sangat dihormati.
Siapakah Aditi?
Maa Aditi |
Dahulu kala, pada zaman Swayambhu Manu, Brahma memerintahkan Sutapa dan istrinya Prsni untuk memiliki keturunan sehingga bumi memiliki penghuni. Dalam menjalankan tugasnya, Prsni selalu memikirkan dan mengenang Wisnu. Mereka bertapa selama 12.000 tahun untuk mendapatkan keturunan. Prsni adalah seorang panembah yang luar biasa dan pada suatu hari yang cerah, Wisnu muncul di hadapan pasangan itu dan menanyakan anugerah apa yang mereka inginkan.
Prsni mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang ibu
dan meminta untuk dianugrahkan seorang putra seperti Wisnu. Karena tidak ada
yang lain seperti Wisnu di alam semesta ini, maka Wisnu sendiri yang akan lahir
dalam kandungan Prsni. Setelah itu, Prsni mengandung dan melahirkan Wisnu
sebagai putranya dan diberi nama Prsnigarbha pada zaman Satya Yuga.
Wisnu berjanji kepada Prsni bahwa dia akan lahir sebagai
anaknya dalam 3 masa kelahiran. Pada zaman Treta Yuga, Prsni dan Sutapa
terlahir kembali sebagai Kasyapa dan Aditi. Pada zaman ini, Visnu terlahir
sebagai putra Kasyapa dan Aditi bernama Upendra, yang lebih dikenal sebagai
Vamana Awatara.
Akhirnya pada zaman Dwapara Yuga, karena banyak asura yang
telah lahir menjadi manusia dalam keluarga Ksatria yang kuat. Maka Wisnu
terlahir kembali untuk menegakkan Dharma. Beliau terlahir sebagai Krishna
sebagai putra Wasudewa dan Dewaki, yang tidak lain adalah reinkarnasi dari
Kasyapa dan Aditi.
Aditi bermakna boundless, tanpa batas. Dia dianggap sebagai
Ibu Alam Semesta, yang menyatukan segala sesuatu dan menjadi sebab segala
kehidupan di muka bumi. Ia meliputi segala-galanya dan diliputi dengan
kesucian. Dalam pandangan Vedanta, Aditi memegang alam semesta di dalam
rahimnya sebelum proses penciptaan dimulai. Dengan demikian, dia dianggap
sebagai versi perempuan/feminine dari Brahma.
“Terkendali oleh orang-orang duniawi yang
bersifat syaitani, kau menjadi seperti mereka. Kau menurunkan derajatmu, Prinsif
Atma (Sang Aku Sejati), supaya bisa berdiri bersama mereka, bahkan membenarkan
sifat dan aktivitas-aktivitas syaitani mereka. Akan tetapi para panembah sejati
tidak pernah menurunkan martabat mereka begitu rendah. Mereka tidak terpengaruh
oleh setan-setan di sekitar mereka.”
(Guruji Anand Krishna, In the Footsteps of the
Master, verse106)
Komentar
Posting Komentar