Memaknai Sebuah Teguran

Ketika kita ditegur, apa hal paling umum yang biasa kita lakukan? Berdalih dan berkelit, bahwa saya tidak salah. Atau semua itu bukan salah saya, yang salah adalah orang lain. Atau belajar untuk diam sejenak dan berani berkata: “Baik, saya salah dan kesalahan itu akan saya perbaiki.” Rata-rata dari kita akan berkelit, berdalih, dan bila perlu menyalahkan orang lain atas kelemahan dan kesalahan kita. Adalah hal yang “normal” dan “wajar”, jika saat ditegur, kita merasa malu atau dipermalukan. Maka kecenderungan dari kita bereaksi dengan berkelit dan bahkan menyalahkan situasi serta orang lain. Tetapi pernahkah kita bertanya: “Apa maksud teguran dari seorang Guru?” Guru yang saya maksud di sini adalah sosok Guru Spiritual, Ia yang memandu perjalanan jiwa kita. “Apa tujuan seorang Guru menegur kita?” Sesungguhnya seorang Guru tidak memiliki kepentingan pribadi, tidak ada agenda terselubung. Satu-satunya tujuan dari teguran seorang Guru adalah untuk mempercepat evolusi jiwa kita, ...