Labirin Duka Derita Part 1: Cypher
Salah seorang sahabat bercerita bahwa dia adalah seorang
pembuat game. Suatu ketika ia ditugaskan untuk membuat game labirin. Saat
menciptakan game tersebut, ia mengetahui jalan keluar dari labirin tersebut. Tetapi
ceritanya menjadi berbeda tatkala ia memainkan sendiri permainan ciptaannya. Ia
tidak bisa keluar dari game labirin ciptaanya.
Apa kaitan
antara permainan labirin dengan permainan kehidupan ini?
Ashcombe Maze - Melbourne |
Keputusan-keputusan yang kita ambil dalam hidup, yang tidak
dilandasi kesadaran (yang berlandaskan pada kesenangan sesaat/preya) pada akhirnya hanya membuat kita
terjebak dalam labirin ciptaan kita.
Kita
terperangkap dalam jala labirin ciptaan kita sendiri, tidak bisa keluar dari
perangkapnya. Kita berputar-putar terus dalam labirin ciptaan kita sampai mati.
Dari satu masa kelahiran ke masa kelahiran berikutnya, kita terperangkap dalam
labirin yang sama. Gali lubang tutup
lubang, hanya untuk terjatuh di lubang yang sama kembali. Betapa bodohnya! Ironis
sekaligus mengenaskan.
Pramudya Ananta Toer pernah menuliskan bahwa: “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi
selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Guruku, Bapak Anand Krishna,
berkata: “Akshara berarti yang tidak termusnahkan, yang bersifat abadi.
Sekali buah pikiran manusia dituliskan dalam bentuk kata-kata, maka ia menjadi
abadi, menjadi bagian dari rekaman Semesta.”
Tulisan di bawah adalah hasil kegelisahan atas sebuah
peristiwa yang cukup menyakitkan. Menyakitkan rasanya melihat orang-orang
terdekat kita jatuh karena arogansi mereka. Mereka tidak mau belajar dari pengalaman
orang lain, tidak mau belajar dari kejatuhan orang lain. Jika sudah tahu api dapat membakar, masih
perlukah kita memasukkan tangan ke dalam bara? Apakah kita perlu membakar tangan kita sendiri untuk
tahu seberapa panasnya bara api?
***************************
Aku terbangun dengan keadaan sempoyongan setelah tidur
beberapa jam dan memimpikan kejadian yang sama berkali-kali. Setiap kali mimpi
itu muncul, ada rasa penyesalan yang amat mendalam. Ada rasa sakit tak terperi
yang kurasakan, yang membuatku mengalami insomnia akut selama 20 tahun terakhir.
Siapa pemuda dalam mimpi itu? Wajahnya terasa tidak asing. Ia sepertinya
tersesat dan terlunta-lunta dalam hidupnya, ia menyerapahi dirinya dan pria tua
yang hadir dalam adegan di mimpi itu. Siapakah mereka?
Aku tidak suka dengan mimpi itu. Mimpi yang setiap kali
muncul dalam tidurku itu telah menguras seluruh energiku. Aku merasa terhantui
dengan mimpi itu, bagaimana caranya supaya mimpi itu hilang dari tidurku, tidak
menghantuiku siang dan malam. Adakah yang bisa membantuku?
Dunia memang sudah berubah, dampak dari pemanasan iklim
secara global telah menenggelamkan begitu banyak pulau-pulau kecil di seluruh
dunia. Kota kelahiranku, Vultonia, termasuk ke dalam dataran tinggi, jadi tidak
terlalu terkena dampak dari kenaikan permukaan air laut. Aku terlahir di Vultonia
pada tahun 2500. Aku terlahir di tengah kemajuan teknologi yang sangat canggih,
tetapi kondisi lingkungan sangat ekstrim akibat pemanasan global. Siang hari
panasnya luar biasa, malam hari dingin tidak terperi. Warga Vultonia umumnya
memilih untuk beraktivitas pada malam hari dan siang harinya mereka lebih
memilih untuk berada di rumah untuk menghindari teriknya matahari yang sangat
ekstrim. Selain itu, kami juga harus hidup berdampingan dengan para robot yang
sudah mengambil alih begitu banyak pekerjaan manusia.
Aku sendiri bekerja sebagai desainer dan teksnisi yang
merancang robot untuk mempermudah hidup manusia. Di zaman ini, robot sudah begitu
lekat dengan kehidupan manusia. Aku menyukai pekerjaanku dan dikenal oleh
kalangan industri robotik di seantero Vultonia. Selain itu, aku adalah pemuja Antevorta yang sering dikenal dengan the spirit of the future, Goddess of The Future, Dewi Masa Depan.
Aku tidak percaya pada masa lalu, satu-satunya yang kupercayai adalah masa
depan.
Di satu sisi aku mulai meragukan kepercayaanku, apakah masa
depan akan semakin baik? Setiap hari aku tersiksa oleh mimpi yang sama, datang
dalam setiap tidurku. Lebih baik tidak tidur saja sehingga mimpi itu tidak
pernah hadir lagi. Masa depan seperti apa yang bisa dimiliki oleh orang
sepertiku? Aku selalu dihantui rasa bersalah dan rasa khawatir yang tidak
kupahami darimana datangnya.
Wahai Antevorta,
tolong keluarkan aku dari siksaan ini. Aku lelah menghadapi mimpi-mimpi yang
tak bertepi ini? Tolong, keluarkan aku dari neraka mimpi ini.
“Hai Cyper, apa kabar?”
“Auryn, aku merindukanmu. Sangat rindu padamu.”
Aku berbincang-bincang bersama Auryn melalui sebuah pesan
hologram yang ia kirim beberapa menit yang lalu. Kami membicarakan
penelitian-penelitian yang dilakukan olehnya di bidang mind engineering and mind technology. Aku bercerita pada Auryn
tentang mimpi-mimpi berulang yang terus kualami, tentang semua kecemasan dan
kegelisahanku.
“Anaia (brother),
sudah berulang kali telah kusarankan padamu untuk melakukan metanioa. Tidak ada orang lain yang bisa
membantumu menyelesaikan masalah ini. Kau harus kembali ke dalam dirimu sendiri
untuk menemukan akar permasalahanmu. Metanoia,
go within, kembali ke dalam diri. Jika anaia
(brother) bersedia, aku akan mempertemukanmu dengan Master Sagan. Ia akan
membimbingmu untuk memahami mimpi-mimpi berulang itu. Anaia (brother), kau tidak perlu terus-menerus hidup dalam neraka kecemasan
itu. Kau bisa mengakhirnya dalam sekejap jika kau bersungguh-sungguh ingin
keluar dari permasalahan itu.”
Auryn kemudian pamit dan memintaku memikirkan sarannya
matang-matang. Ah, Auryn, my arreba (sister), aku merindukanmu. Aku
ingin sekali menangis dan menumpahkan semua kecemasanku di hadapannya. Tetapi
aku terlalu angkuh dan arogan untuk mengakui semua itu di hadapannya.
Aku masih meragukan apa yang dikatakan Auryn kepadaku. Aku
meyakini keberadaan Antevorta,
semetara dia adalah pemuja Postvorta,
the Spirit of the Past. Dia selalu
berkata bahwa dengan memahami masa lalu, kita bisa memahami masa kini dan masa
depan. Sementara aku selalu mempercayai masa depan, mengenang dan belajar dari
masa lalu tidak akan membantu manusia untuk maju dan hidup dengan bahagia.
Tetapi entahlah, aku mulai meragukan diriku sendiri. Cara
berpikir seperti ini ternyata tidak membuatku mampu keluar dari permasalahan
yang sedang kuhadapi. Aku lelah dengan semua ini. Aku ingin mengakhiri mimpi
buruk ini. Siapapun, tolongggggggggggg………..
Sacred Amulet |
Sebulan telah berlalu sejak percakapanku yang terakhir
dengan Auryn. Pada suatu hari datanglah seorang delivery boy. Aku menerima sebuah paket kecil yang berisikan amulet
kuno dari tembaga. Amulet itu berbentuk persegi dengan ukuran 2 cm, di dalamnya
terdapat sebuah ukiran sacred geometri kuno. Amulet itu sangat indah dan
ukirannya sangat detail, aku menyukainya. Di dalam kotak amulet itu terdapat
tulisan: “Pakailah amulet ini sejak kau menerimanya, semua ini akan membantumu
untuk memahami mimpimu.”
That’ts weird, aku
tidak pernah menceritakan permasalahan ini kepada siapaun selain Auryn.
Mungkinkan dia yang mengirimkan amulet ini kepadaku? Entahlah…
Seminggu telah berlalu sejak kupakai amulet kuno itu, tidak
terjadi apa-apa. Tetapi mimpi buruk yang sering muncul itu mulai berkurang. Pada
suatu malam, setelah menyelesaikan pemujaan kepada Antevorta, aku melihat kembali dengan detail amulet itu. Saat
menggengam erat amulet itu, aku merasakan dejavu. Aku tidak kehilangan
kesadaran, tetap terduduk dengan kaki terlipat di ruang pemujaan, tetapi mataku
terpejam dengan sendirinya. Mimpi yang biasanya kulihat dengan samar-samar
sekarang bisa kulihat dengan sangat jelas dan detail.
To be continue...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPranaam Teacher,dari artikel tersebut saya mendapatkan beberapa hal penting yang pertama tentang gali lubang tutup lubang dari peribahasa ini saya mendaptkan kesimpulan bahwa kita menambah utang lagi untuk menutupi utang kita yang lain dan ini sama seperti kehidupan kita yang lahir untuk menyelesaikan suatu utang tetapi akan ada utang baru lagi yang harus di selesaikan di kehidupan berikutnya.Kedua,hal yang saya dapatkan tentang betapa pentingnya menulis,pada artikel tersebut saya menangkap bahwa orang yang suka menulis,membuat artikel maupun buku,mereka tidak akan hilang dan tulisan mereka akan selalu dikenang meskipun tubuh mereka sudah tidak ada di dunia ini.Ketiga,hal yang saya bisa saya pelajari dari artikel tersebut yaitu belajarlah dari orang lain agar kita tidak jatuh ke lubang yang sama dan membuat kita menyesal.
BalasHapusDari cerita pada artikel tersebut saya masih belum mengerti,tetapi saya bisa menangkap beberapa hal yaitu tentang perubahan dunia karena pemanasan global yang menyababkan cuaca yang tidak beraturan seperti sekarang yang tiba tiba hujan lalu keesokannya panas,sama seperti cerita tersebut di mana pada siang hari itu panas dan malam hari itu dingin.Selain itu juga tentang kemajuan teknologi,di mana para robot sudah mulai mengambil alih beberapa pekerjaan manusia,meskipun tidak semua bidang pekerjaan akan diambil alih oleh para robot dan yang terakhir tentang manusia yang hidup berdampingan dengan para robot.
Sekian dari saya,jika ada yang salah mohon di maafkan
Pranaam teacher Eka, mohon izin untuk memberikan komentar untuk artikel yang teacher buat. Saya menemukan beberapa poin penting dari artikel tersebut, yang pertama mengenai "Gali lubang tutup lubang, hanya untuk terjatuh di lubang yang sama kembali" berdasarkan pemahaman saya, sering kali kita melakukan banyak kesalahan secara tidak sengaja dan pastinya kita akan berusaha untuk menghilangkan atau menutup kesalahan tersebut, ada kalanya kita sering membuat kesalahan yang sama kembali dang terus berusaha menyelesaikannya, kita mengulangi kesalahan tersebut secara berulang kali. Itu yang bisa kita sebut sebagai "tidak belajar dari ksesalahan".
BalasHapusTerkadang saya juga pernah tidak belajar dari kesalahan, saya terkadang berulangkali melakukan kesalahan yang sama di tempat yang sama, biasanya saya mengalaminya di kegiatan sekolah saya terutama pelajaran yang menggunakan rumus dan hitung-hitungan yang cukup rumit. Tapi saya selalu berusaha untuk selalu mempelajari kesalahan yang saya buat, selain itu saya juga selalu memperhatikan kesalahan teman-teman saya, bukan untuk dipersoalkan tetapi untuk saya pelajari sebagai ilmu tambahan lagi.
Selain itu beberapa guru di sekolah juga selalu berkata "jika kamu tidak yakin dengan igatan mu maka tulis lah untuk mengingatnya". Prinsip tersebut akan selalu saya bawa seumur hidup saya. Pramudya Ananta Toer pernah menuliskan bahwa: “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” dan Guruji Anand Krishna, juga berkata: “Akshara berarti yang tidak termusnahkan, yang bersifat abadi. Sekali buah pikiran manusia dituliskan dalam bentuk kata-kata, maka ia menjadi abadi, menjadi bagian dari rekaman Semesta.” dari sini saya juga memahami bahawa menulis bukan sekedar hanya untuk mengingat berbagai macam hal, tetapi tulisan kita adalah bentuk keabadian yang terekam dalam rekaman alam semesta, tulisan kita juga dapat menjadi peninggalan kita saat waktunya telah tiba, dimana saat tubuh fisik kita sudah tidak ada tetapi kita memiliki sebuah peninggalan dalam bentuk tulisan.
Sekian yang bisa saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang tepat atau salah. Terima kasih
Kata labirin merrupakan suatu hal yang sanagt menantang di fikiran saya, saya teringat akan kisah Mahabrata yang pernah saya tonton, di mana Tokoh Arjuna sangat pintar sehingga mampu keluara dari jebakan labirin musuh, tetapi sayangnya anaknya Abimanyu tidak demikian, dia gagal keluar darimlabirin sehingga mebuatnya gugur dalam dalam perang di lapangan Kurusetra.
BalasHapusPada awal artikel ini penulis menulis tentang manusia yang terperangkap dalam labirin, saya sependapat dengan hal ini, karena benar di jaman sekarang ini banyak manusia yang terperangkap dalam lingkaran labirin tanpa mampu untuk keluar, hal ini disebabkan oleh kurangnya kedaran dari diri manusia untuk mengetahu siapa sejatinya diri mereka.
Dalam pembahasan berikutnya penulis juga menyampaikan tentang makna dari sebuar tulisan baik dari penulis terkenal Bapak Pramudya Ananta Toer dan Guru yang terkenal yaitu Bapak Anand Krishna, saya merasa angat bersyukur karena punya kegemaran untuk menulis juga, jadi secara tidak langsung saya juga memberikan sumbangan tulisan dalam rekaman alam Semesta dan tulisan saya juga terabadikan.
Dan dalam tulisan penulis yang menuturkan kegelisahan seseorang tentang kehidupan ini, di jaman sekarang memang benar adanya. Belum kita berada di tahun 2500 yang disampaikan penulis, kita sudah merasakan bagaimana extrimnya cuaca sekarang akibat pemanasan global, di mana hal ini terjadi akibat ulah manusia yang tanpa sadar sudah merusak planet ini.
Pada bagian ending dari artikel ini, Istilah Sacred Amulet merupakan media agar manusia menyadari akan siapa sejatinya diri mereka, jika setiap manusia sudah memiliki kesadaran pasti mereka akan mampu mengatasi kegelisahan-kegelisahan yang mereka hadapi karena dengan kesadaran yang penuh, manusia akan mampu menolong dirinya sendiri untuk memecahkan misteri dari mimpi-mimpi yang mereka alami dalam kehidupan ini.
Terima kasih.
Pranaam Guruji Pranaam Teacher Eka,
BalasHapusBerikut adalah komentar dari saya mengenai artikel di atas.
Dalam suatu jalan kehidupan kita dapat selalu terjebak, terutama dalam porses menjalankan kewajiban, yang dimana dalam porses itu ada setiap pilihan serta jalan yang bisa kita pilih dengan resiko iya masing-masing, bahkan terkadang sepandai-pandai nya apapun orang tersebut, bisa juga memilih jalan yang salah atau tidak tepat, kerakusan dan keserakahan menjadikan seorang manusia tak dapat berpikir jernih dan teratur, dalam banyak hal, biar pun kamu tau apa tantangan yang akan dihadapi jika dalam proses itu tidak dilandasi dengan kesadaran dan cara berpikir dengan matang maka itu justru menghambat mu, ibarat suatu kasus dimana seseorang ingin pergi ke sebuah tempat, ada 2 jalan yang dapat dia tempuh, jalan pertama, adalah jalan yang sudah di aspal rapih dan mulus, tetapi sesuai jarak nya memerlukan 15 menit untuk sampai ke tujuan, dan jalan kedua masih bertaburan batu dan krikil, kondisi jalan berlubang-lubang dan sempit, dan sesuai jarak tempuh dapat sampai sekitar 7 menit ke tempat tujuan. Waktu yang tersisa dari si pengendara adalah 10 menit. Beberapa dari kita mungkin akan memilih jalan yang kedua karena membutuhkan waktu yang lebih ke dikit, karena juga dipepet waktu yang terus berjalan tanpa henti, tetapi apakah orang itu siap dengan tantangan nya?, menghadapi jalan berbatu banyak menyimpan krikil dan sempit-sempitan? Belum tentu bisa berjalan dengan mulus, itulah penting nya kesadaran dalam biar find dna melakukan sesuatu, sadar kan dirimu apakah kamu siap dengan tantangan yang ada di jalan tersebut, jangan hanya menginginkan enak nya saja tampa berusaha sama sekali, bisa-bisa justru memerlukan waktu yang lebih lama untuk sampai karena ada beberapa kecelakaan, banyak mengalami kendala karena kurang nya kesiapan, justru di jalan pertama kamu bisa melaju lebih cepat dan aman sehingga dapat sampai ke tempat tujuan dengan lebih cepat dan selamat, Jika diperhatikan jalan pemilihan jalan yang tepat harus dikondisikan dengan kendaraan yang dibawa agar tak salah pilih, tidak mungkin membawa mobil masuk ke dalam jalan sempit.
Selanjutnya tentang cerita di atas seorang manusia yang tidak pernah belajar dan memperbaiki diri, akan selalu dihantui oleh rasa cemas, takut, dan gelisah, kesalahan-kesalahan yang diperbuat dimasa lalu sebenar nya adalah pencerminan atau dampak bagi masa sekarang dan mungkin masa depan, kesalahan pengguna selalu bisa kita tempuh cuma kita saja terkadang tak ingin belajar, meninggalkan nya dibelakang dan terlalu fokus mengejar masa depan, yang dimana terus- menerus mengulangi kesalahan yang sama ya yg dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup
Pranam Teacher Eka. Berikut Saya akan memberikan opinin saya pada bacaan pertama
BalasHapusUntuk bacaan yang pertama. opini saya pada seorang yang terjebak dalam permainan yang dia sendiri ada kaitannya dgn dunia nyata yang dimana terkadang kita sering sekali terjebak dalam ekspetasi dan imaginasi yang tidak realistis sendiri sehingga menghambat segala sesuatu yang terjadi pada diri kita. seperti, kita susah sekali untuk keluar dari zona nyaman, lalu kita akan mudah down jika hasil akhir pada suatu proses yang kita buat tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Dan juga terkadang kita secara tidak sengaja terbawa oleh arus maut yang membawa kita pada jalan yang tidak benar disaat kita merasa keasikan yang membuat kita senang pada sesaat saja.
Untuk bacaan kedua. Opini saya, Masa-masa dalam kehidupan kita seperti masa lalu, masa sekarang/saat ini, dan masa depan selalu berada di satu aliran waktu yang sama, sebab itulah yang menyebabkan kita tidak bisa memisahkan masa-masa tersebut dan hanya fokus dalam satu masa pada kehidupan kita saja. Dan satu lagi pada suatu kalimat yang saya kutip pada bacaan kedua “Anaia (brother), sudah berulang kali telah kusarankan padamu untuk melakukan metanioa. Tidak ada orang lain yang bisa membantumu menyelesaikan masalah ini" yang dimana pada saat kita mengalami suatu permasalahan hanya diri sendiri lah yang sejatinya menolong kita sendiri tidak dengan siapapun, dan jika iya saya rasa peran orang tersebut hanyalah sebatas perantara dalam menghadapi permasalahan yang dialami oleh diri kita sendiri