Cinta, Imbalan Untuk Cinta
“Datang, mendekatlah. Duduklah di dekatku.”
“Aku?”
“Iya, engkau.”
Aku bingung, tetapi dengan spontan kemudian duduk di
dekatnya. Rasanya damai dan menenangkan. Entah, rasa yang aneh dan hanya pernah
kualami ketika duduk dekat Guruku.
Apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan diri ini? Rasa
ini apa? Rasa ini tidak asing, sudah berkali-kali pernah terjadi ketika duduk
di dekat Guruku. Tetapi dia membuat rasa yang kurasakan saat berdekatan dengan Guruku
terasa begitu nyata.
Wajahnya teduh, menenangkan. Suaranya mengalun merdu di
telingaku laksana tiupan angin pagi. Cara bicaranya mendamaikan, ramah, hangat
dan penuh dengan ketulusan.
Dalam sesaat, suaranya membuatku mengembara begitu jauh.
Menembus kedalaman kalbuku, aku masuk ke dalam diriku. Suaranya, ah…. Begitu memabukkan.
Nyatanyakah pertemuan ini?
Aku
merindukannya
Sangat
rindu
Rindu
yang membuatku ingin melabuhkan hatiku padanya
Pada
dia, yang penuh dengan cinta
Cinta
yang membangkitkan kesadaran
Cinta,
adalah imbalan untuk cinta
Komentar
Posting Komentar