Bahagia & Deritaku
Berjalanlah
lagi
Tuk
mencapai puncak gunung yang baru
Kau
boleh berhenti sejenak
Tetapi
tak boleh berhenti melanjutkan perjalanan hidup
Kalian
pernah berkata:
“Kami
tak ingin kau datang”
Baik,
jika itu yang kalian inginkan
Aku
akan pergi
Sekalinya
aku melangkah
Ingatlah
ini
Aku
tidak akan pernah menoleh ke belakang
Apa
yang tertinggal di sana, akan tertinggal selamanya
Dulu
Aku
berjuang hingga berdarah-darah
Tuk
memahami apa itu artinya cinta
Perjuangan
itu berakhir
Saat
sosok Sang Guru hadir dan meraih tanganku
Dia
membawaku terbang jauh
Ke
alam Cinta Kasih penuh makna
Karena
Dia
Perjalananku
tuk menemukan Cinta berakhir
Kuserahkan
diriku padaNya
Pada
Dia yang membuatku mengenal Cinta
Pada
Dia yang Cintanya
Melebihi
Cinta 1.000 ibu kandung
Itulah
Dia
Cintaku,
kekasih sejatiku
Dia
Ayah,
sekaligus ibuku
Saudara,
sekaligus sahabatku
Pengetahuan,
sekaligus kekayaanku
Tak
lagi kuinginkan dunia
Meskipun
aku masih hidup di tengah dunia
Karena
Dia
Kutemukan
makna hidup
Cinta
ini adalah kisah lama
Yang
terulang lagi
Cerita
Cinta ini, Abadi
Dia
adalah awal, sekaligus akhir
Dia,
segala-galanya
Hidup
dan matiku
Bahagia
dan deritaku
(Renungan Imlek, 29 Januari 2025)
Picture courtesy: https://www.paramporulfoundation.com/what-is-the-significance-of-ardhanarishvara-in-hindu-philosophy/
Komentar
Posting Komentar