Behind The Scene Video Profil One Earth School 2025

“Semoga kau memiliki kekuatan untuk memperjuangkan kemuliaan dan kebajikan. Janganlah mengalah pada musuh-musuhmu; semoga kau bersemangat untuk menegakkan kebajikan dan keadilan!”

(Anand Krishna, The Holy Vedas)

Siapa musuh terbesar manusia? Tak lain dan tak bukan adalah dirinya sendiri, pikirannya yang kacau dan tidak terkendali. Ketakutan dan ketidakberaniaannya dalam menghadapi tantangan-tantangan kehidupan, itulah musuh manusia.

Pembuatan video profil One Earth School yang baru, bagi saya, adalah sebuah pejalanan tersendiri. Draft video kedua yang diajukan ditolak Guruji dan mendapatkan revisi besar-besaran. Intinya, video yang baru harus dibuat ulang seprofesional mungkin seperti video profil Anand Ashram.

Saya harus memulai penulisan skrip narasi tentang video One Earth School dari pendirian Forum Kebangkitan Jiwa (FKJ) pada tahun 2002. Peristiwa itu berlangsung 20 tahun yang lalu, bagaimana caranya mendapatkan data tertulis dan foto-foto kegiatan tersebut?

Saat itu, selain sedang dikejar deadline video profil saya juga harus menyelesaikan rapor semester 1 siswa. Di tengah kebingungan darimana bisa mendapatkan data tertulis dan foto-foto kegiatan FKJ, Direktur Yayasan Pendidikan Anand Krishna meminta saya menghubungi Bapak Yudanegara. Sejak awal kegiatan FKJ, Bapak Yudanegara terlibat langsung dan menjadi bagian dari kepanitiaan kegiatan tersebut.

Saya yang awalnya tidak tahu banyak akhirnya bisa menyelami sejarah dan latar belakang pendirian One Earth School.

Berikut adalah kronologi perjalanan Sejarah One Earth School secara detail:

Pada akhir tahun 1990, kondisi pendidikan di Indonesia cenderung mengkotak-kotakkan manusia berdasarkan agama, suku, gender dan pendidikan yang hanya berorientasi pada materi, dan bukan pada kualitas. 

Dengan kondisi ini, Bapak Anand Krishna sangat prihatin dengan kondisi Pendidikan di Indonesia karena masih sangat jauh dari harapan yang ditanamkan oleh Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan kita, yaitu pembentukan Budi Pekerti. 

Penandatanganan Prasasti FKJ oleh Bpk. Maliq Fadjar
Picture courtesy: Anand Ashram

Keprihatinan Bapak Anand Krishna terhadap dunia Pendidikan di Indonesia berbuah dengan diselenggarakannya simposium dan peresmian Forum Kebangkitan Jiwa (FKJ) pada tanggal 6 Maret 2002 di One Earth, Ciawi, Bogor, yang diresmikan oleh Prof. Dr. H. Abdul Malik Fadjar, M. Sc., Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2001 – 2004). Deklarasi FKJ bertujuan untuk membangun jiwa manusia, yang diharapkan dapat memulihkan martabat manusia dan kemanusiaan serta integritas bangsa Indonesia. 

Berikut adalah butir-butir dari Deklarasi FKJ (sumber data: Bapak Yudanegara, Anand Ashram):

  1. Kami sekelompok anak bangsa yang berlatar belakang berbeda dalam suku, ras, kepercayaan, agama, profesi, pendidikan dan hal lainnya adalah merupakan bagian dari bangsa yang besar dan telah dikaruniai oleh Sang Maha Pencipta, kekayaan alam yang melimpah dan kekayaan budaya yang luhur.
  2. Para Pendiri Negara telah mencanangkan cita-cita luhur dan mulia untuk membangun badan dan jiwa bangsa Indonesia dalam wadah negara Indonesia yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
  3. Sebagai bagian dari anak bangsa, kami merasa sangat prihatin dengan keadaan kehidupan umat manusia yang semakin hari mengalami degradasi moral dan budaya, baik dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.
  4. Kerusuhan, penjarahan, korupsi dan pemaksaan kehendak, merupakan kejadian sehari-hari, main hakim sendiri atas nama moralitas dan keadilan, tawuran bahkan perang antar kelompok dengan mengatas namakan agama dan suku sudah menjadi budaya dan fenomena yang sangat memprihatinkan.
  5. Keterpurukan dan kemerosotan nilai-nilai moral serta kemanusiaan bersumber dari ketidaksadaran manusia yang telah melupakan ‘jati diri’ dan jiwa-nya yang bersifat spiritual.
  6. Terinspirasi oleh suksesnya tulisan-tulisan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Bapak Anand Krishna kami yakin bahwa, semangat saling mengasihi, menghormati dan mengapresiasi antar umat beragama dapat ditumbuhkan dalam kebersamaan.  Karena pada dasarnya berke-Tuhanan adalah hak asasi setiap individu dan bersifat sangat pribadi.
  7. Berdasarkan pengalaman dan keyakinan akan cinta kasih, kami merasa terpanggil untuk menyebar luaskan kesadaran tersebut sehingga terciptalah rasa persaudaraan dan kedamaian yang tulus tanpa melihat latar belakang yang berbeda-beda.
  8. Untuk mewujudkan hal tersebut kami mendeklarasikan Forum Kebangkitan Jiwa yang bertujuan untuk membangun jiwa manusia, yang diharapkan dapat memulihkan martabat manusia dan kemanusiaan serta integritas bangsa Indonesia.
  9. Selanjutnya kami mengajak saudara-saudara yang mempunyai keprihatinan dan kesadaran yang sama untuk bergabung dalam Forum ini dalam suasana batin yang penuh kasih, terbuka bagi semua dan bersifat non-profit serta non politik. 

FKJ memberikan pelatihan Mengajar Tanpa Dihajar Stress (MTDS) kepada hampir 3.000 guru di wilayah Jabodetabek, Banten, Jogjakarta dan Bali karena guru memegang peranan sangat penting dalam dunia Pendidikan.

Dalam perjalanannya, kesinambungan dari FKJ adalah dibentuknya Forum Pengajar, Dokter dan Psikolog Bagi Ibu Pertiwi (ForADokSi-BIP), yang dideklarasikan pada tanggal 28 Oktober 2006 di Bali

Ide dasar berdirinya ForADokSi-BIP dilandaskan pada empat isu besar yang berskala nasional antara lain (sumber data: https://foradoksi-bip.blogspot.com/search/label/Profile):

  1. Pendidikan merupakan fundamental dalam membangun Bangsa dan Negara Indonesia.
  2. Kualitas SDM yang masih rendah baik dari segi intelektualitas maupun aspek moral sebagai cerminan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
  3. Sistem pendidikan yang belum bersifat holistik sehingga tidak terbentuk karakter kepribadian individu yang utuh.
  4. Kurangnya kesadaran akan arti penting gizi dan kesehatan untuk menunjang terlaksananya pendidikan secara holistik.

Adapun visi dari ForADokSi-BIP adalah terbentuknya karakter bangsa yang kuat melalui masyarakat yang sehat secara holistik baik pikiran, jiwa, maupun raga.

Misi dari ForADokSi-BIP adalah:

  1. Menciptakan pendidikan yang berbasis kebudayaan Indonesia dengan menggali kembali kebijaksanaan lokal yang telah ada sesuai dengan tuntunan Ki Hajar Dewantara dan UUD 1945.
  2. Membentuk sumber daya manusia berkualitas baik dari segi intelektualitas maupun moral yang senantiasa menjunjung tinggi kepribadian bangsa Indonesia serta mampu menggunakan dan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara maksimal tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal.

Berdasarkan seminar dan simposium nasional Pendidikan yang diselenggarakan oleh ForADokSi-BIP tahun 2007 – 2008 di Jakarta dan berbagai daerah lain di Indonesia, pakar Pendidikan merekomendasikan pembentukan sekolah dengan sistem Pendidikan holistik yang menyentuh pikiran, jiwa, dan raga. Untuk itu, dibentuklah Yayasan Pendidikan Anand Krishna (YPAK), dimana One Earth School menjadi program pertamanya tahun 2009. 

Penandatanganan Prasasti Pendirian One Earth School oleh Bapak Mangku Pastika
Picture courtesy: Anand Ashram

Bagi saya, pembuatan skrip video profil ini, bagi saya adalah perjalanan ke dalam diri. Karena dalam proses pembuatannya, banyak hal yang terjadi. Banyak hal yang saya pelajari dan dijadikan bahan renungan. Ternyata, untuk merekonstruksi sebuah sejarah yang baru berusia 20-an tahun tidaklah mudah. Tidak terbayang bagi saya bagaimana Guruji bisa melakukan rekonstruksi Sejarah Sriwijaya dan Majapahit yang setidaknya harus merentangkan waktu minimal 800 tahun ke belakang untuk menulis buku Indonesia Jaya. 

Guruji, terima kasih karena selalu menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah ada habisnya. Terima kasih karena senantiasa menjadi teladan yang luar biasa dalam setiap tindakanMu. Terima kasih telah menjadi contoh yang begitu baik bagi kami semua. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sadgati Praptir-astu, Memaknai Kematian

Anand Krishna, The Gospel of Love

Pengalaman Belajar MV dari Upie Guava