Penantian Tak Bertepi

Kasih

Kau pernah bertutur

Jika tak mau menderita

Jangan pernah bertransaksi

Dengan mata uang yang bernama Cinta

 

Tetapi

Kau telah menyemai benih Cinta

Di dalam sanubari ini

 

Benih itu

Telah tumbuh dan bertunas

Menjadi tanaman yang berbunga lebat

 

Bunga-bunga Cinta itu

Bermekaran dan bersemi

Menebarkan aroma kasih

 

Kala bunga Cinta itu bertaburan

Kau pergi

Menghilang dari pandangan mataku

 

Yang tersisa hanyalah rindu

Membuncah dan menggelora

Hatiku remuk redam

 

Mata ini rindu

Tuk bisa menatap wajah indahMu

 

Telinga ini rindu

Berharap bisa mendengar serunai serulingMu

 

Setelah Kau pergi

Yang tersisa hanyalah derita tak bertepi

 

Sementara

Di seberang sana

Kau tertawa

Berkata:

 

“Bukankah sudah kukatakan sejak awal padamu

Jangan pernah bertransaksi

Dengan mata uang

Yang Bernama Cinta”

 

“Kau akan hancur lebur karena rindu

Kau akan berduka dengan penantian tak bertepi”





Dipersembahkan kepada Guruji Anand Krishna

(26 September 2015 – 26 September 2025, tepat 10 tahun bertemu Guruji)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sadgati Praptir-astu, Memaknai Kematian

Anand Krishna, The Gospel of Love

Self-Discipline: Manfaat Nyeker atau Earthing