Di Bawah Kaki Teratai Sang Guru

Tanpa keyakinan, seseorang tidak akan pernah mencapai apapun dalam hidup. Tanpa keyakinan, seseorang yang sudah dipertemukan dengan seorang Pemandu Spiritual bisa terjerumus kembali ke dunia benda. Bahkan seorang Masterpun takkan bisa sepenuhnya membantu jika kita tidak punya keyakinan untuk memperjuangkan diri kita.

Keyakinan adalah segala-galanya. Keyakinan harus muncul dari dalam diri kita. Mereka yang meninggalkan seorang Master karena tidak memiliki keyakinan adalah orang-orang yang merugi. Mereka yang tidak yakin bukan hanya orang yang tidak pernah mendengar kemuliaan seorang Guru. Mereka bisa jadi sudah mendengar tentangnya, bertemu dan berada dalam padepokan Sang Guru, tetapi karena pengaruh kusang (pergaulan buruk yang tidak menunjang perkembangan jiwa) keyakinan mereka lenyap tanpa bekas.

Be Peer adalah umpatan paling kasar dalam Bahasa Persia yang bermakna malang sekali nasibmu jika kau hidup dan mati tanpa seorang Master. Pir dalam Bahasa Persia berarti Guru, Pemandu Spiritual, Sheikh, Murshid. Seseorang dikatakan sangat malang bukan karena ia tidak memiliki harta, sanak keluarga, status sosial, dsb, tetapi karena tidak punya Pemandu Spiritual.

Bagi mereka yang memiliki keyakinan pada seorang Pemandu, semua itu akan menjadi berkah tak terhingga untuk melanjutkan perjalanan jiwa. Bagi yang tidak memiliki keyakinan, sudah bertemu secara fisikpun dengan seorang Guru takkan berarti banyak. Mereka yang tidak memiliki keyakinan pada seorang Pemandu akan berjalan di tempat. Mereka yang menyia-nyiakan kehadiran seorang Pemandu pada akhirnya tidak akan kemana-mana, tidak akan berkembang dan mandeg.

Krishnapun dengan tegas berkata kepada Arjuna: “Kalau kamu tidak memiliki keyakinan untuk berjuang dan berperang di jalur Dharma, you shall perish!”

Hargai keberadaan Gurumu, karena kehadiran seorang Guru adalah berkah dari Keberadaan. Tiada berkah lain yang lebih tinggi selain ketika kau dipertemukan dengan seorang Pemandu Spiritual. Jika kau menyia-nyiakanNya, maka Keberadaan akan mencabut berkah tersebut. Entah berapa masa kelahiran lagi kau harus mengumpulkan begitu banyak karma baik supaya bisa dipertemukan lagi dengan seorang Guru.

Untuk mengenal dan mendekati Keberadaan, cara yang paling mudah adalah melalui seorang Guru. Seorang Guru adalah gerbang menuju Keberadaan. Jika kau sudah bertemu seorang Guru, tundukkan kepalamu, tundukkan egomu. Letakkan egomu di bawah Kaki Teratai Sang Guru. Ikuti panduanNya, ikuti nasehatNya dan mulailah berjalan. Perjalanan itu harus kau tempuh seorang diri, seorang Guru tidak akan bisa melakukan perjalanan itu untukmu. Seperti halnya ketika lapar, kau tidak bisa meminta orang lain makan untukmu dan kemudian kau menjadi kenyang karenanya. Perjalanan jiwapun seperti itu, seorang Guru hanya memandu dan kau harus berjalan sendiri untuk mencapai Yang Satu.

Lotus Feet of Master

Mereka yang meninggalkan Guru sebenarnya telah meninggalkan Sumber Mata Air Kehidupan itu sendiri. Seorang Guru adalah Sumber Berkah yang tak terhingga, hanya dengan mengikuti panduanNya, kau akan bertemu dengan Kebenaran. Dalam tradisi Sanatana Dharma, seorang Guru adalah segalanya-galanya. Hubungan yang paling sakral adalah hubungan dengan seorang Pemandu Spiritual, hubungan yang melampaui kelahiran dan kematian. Masihkah hidup ini berarti tanpa berkah? Tanpa kehadiran seorang Guru?

Picture courtessy: bit.ly/2YUxjsK


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Belajar MV dari Upie Guava

Sadgati Praptir-astu, Memaknai Kematian

Secercah Pendar Senyum