Kau, Obat Derita Rinduku

Poem of Love Based on Muhinjo Daaru Dawaa Tuhinjo Deedaar Aa (Sindhi Song)

Lagu ini adalah salah satu dari sekian lagu yang mampu membuatku “mabuk kepayang” dan melayang begitu jauh. Aku mendengarkannya pertama kali di Ashram Ubud dari Guruji Anand Krishna, dan saat itu aku masih “anak bawang”, baru bergabung beberapa bulan di Ashram. Puisi ini mungkin takkan pernah mampu mewakili keindahannya dalam Bahasa Sindhi, tetapi setidaknya puisi ini adalah ungkapan gagap tuk mewakili rasa rindu di hati yang takkan pernah mampu diwakili oleh kata-kata; yang takkan pernah mampu mewakili Indahnya Dia yang melampaui kata-kata.


Meraabai & Krishna


“Kau, Obat Derita Rinduku”


Wahai Kasih, kilasan hadirMu adalah obat termujarab yang dapat menyembuhkanku

HadirMu, bagaikan anggur memabukkan yang menenangkan gelisah hati

Kasih, aku menderita penyakit rindu yang tak bertepi

 

Tiada seorang tabibpun yang kan mampu menyembuhkan diri ini

Tiada gunanya mencari nasehat dari ahli obat

Mereka takkan pernah memahami derita Cinta yang aku alami

 

Hanya pertemuan kita wahai Kasihku yang mampu menyembuhkan derita Cinta ini

Mereka yang tak kenal Cinta takkan pernah mampu memahami derita ini

Mereka yang tak kenal Cinta takkan pernah didera rindu hingga luluh lantah

 

Bagaimana ahli obat dapat menyembuhkan rindu seorang pencinta?

Bagaimana mereka mengerti derita seorang pencinta?

 

Layaknya orang yang telah kehilangan kewarasan

Aku menari kegirangan di depan pintuMu

Wahai Kasihku, Cintaku, bukalah pintu itu untukku

 

Bagai seekor laron, aku menghampiriMu, lenyap dan terbakar dalam api CintaMu

LaguMu wahai KasihKu adalah melodi terindah

Yang terlantun merdu di telingaku

Rinai SerulingMu menggetarkan hati, rasa terdalam di sanubari

 

Meskipun Kau memutuskan tali cintaMu denganku

Aku takkan pernah ingin berpisah dariMu

Kaulah Hidupku, Kaulah Segala-galanya

Apapun yang terjadi, aku takkan pernah meninggalkanMu

Kaulah Cintaku, Kaulah Kekasihku, Kaulah Nafasku

Aku kan selalu setia padaMu sepanjang hidup


Muhinjo Daaru Dawaa Tuhinjo Deedaar aa

A glimpse of Yours, O Beloved is the medicine that can cure me; it is the wine that can comport me

Dehkaaran Tabiban khe Bekaar(a) aa

There is no use to seek the advice of medicine men

Muhinjo Daaru Dawaa Tuhinjo Deedaar aa

A glimpse of Yours, O Beloved is the medicine that can cure me; it is the wine that can comport me

Dawaa kaan(a) thindi muhinje dard(a) jee

No medicine can possibly cure my sickness

Hakiman khe kahiri khabar marz(a) jee

What will the Hakim, the Medicine Prescibers know about my sickness?

Ta kahire hi marz(a) jee bemaar aa

How will know about my pain and sickness?

Chariyo thee nachaa(n) tho Tuhinje dar agiyaa(n)

Like a mad person, I dance in front of Your door

Patang(a) jyaa(n) pachaa(no) tho Tuhinje dil(u) agiyaa(n)

Like a moth, I burn before the Flame of Your Heart

Vajaai kaa To ahiri dhunkaar aa

How melodious is Your song, your flute!!!

Chhinni Tu(n) ta chin mu(n)khe chino na aa

Even if You break with me, i shall never ever break with You

Pare Tokhaa(n) Dilbar je rahano na aa

Whatever happens, i am not going to stay far from You, O my Beloved!

Thiyal zindagaani jo ikraar aa

I am committed to You for this entire life

Picture courtesy: https://bit.ly/2YOTPEs

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Belajar MV dari Upie Guava

Sadgati Praptir-astu, Memaknai Kematian

Secercah Pendar Senyum