Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Vivaha, Parenting, dan Pendidikan Part 6: Three Bad Combinations

Gambar
Saat penerimaan rapor pada tanggal 20 Desember 2024, banyak catatan-catatan menarik yang bisa dijadikan bahan pelajaran berharga terkait dengan pola asuh anak dalam keluarga. Sebenarnya, Guruji Anand Krishna sudah mengingatkan kita semua sejak awal Covid-19: “Jika covid berlangsung selama 2 tahun, maka ke depan kita akan menghadapi masalah yang sangat serius. Kita akan menghadapi kondisi dimana anak-anak kecil sudah terlahir dengan menderita gangguan mental.” Apa yang beliau sampaikan kemudian menjadi kenyataan. Siswa yang awalnya hanya akan belajar selama 2 minggu di rumah karena Covid menjadi belajar di rumah selama 2 tahun. Sejak beberapa tahun belakangan ini, khususnya setelah Covid, terjadi perubahan besar-besaran dalam bidang pendidikan. Terjadi penurunan yang sangat signifikan (baca: terjun bebas) pada anak-anak dalam hal fokus, kemampuan berbahasa (berkomunikasi, memahami instruksi, merangkai kata-kata dan kalimat, menggunakan diksi), berkurangnya sopan santun, kema...

Vivaha, Parenting, dan Pendidikan Part 5: The Power of Story Telling

Gambar
"Without a clear vision of life, you like a blind person, knowing not which way to go or move. You go on living like any other animal - eating, drinking, copulating, sleeping and merely growing without progressing and evolving." -         Anand Krishna, This is Truth, That too is Truth, p. 318 Kemarin, Sabtu, 23 November 2024, bertepatan dengan Sri Sathya Sai Jayanti (Hari Kelahiran Sri Sathya Sai Baba), guru dari guru saya Bapak Anand Krishna, saya bertemu dengan sahabat lama. Kami bertemu terakhir sekitar 10 tahun yang lalu setelah menamatkan S2 dari Flinders University di Australia. Sabahat tersebut bercerita bahwa ia sedang kursus PDT ( Pre-Departure Training ) selama 4 bulan di IALF Bali karena akan melanjutkan S3 di Charles Sturt University. Ia harus mengambil S3 karena tuntutan pekerjaan sebagai seorang peneliti sosial, jika tidak melanjutkan sekolah, maka terancam untuk dipensiunkan dini. Story Teller Kami banyak membahas tentang paren...

Berjalan Di Atas Awan

Gambar
Kumenunggu kabar darimu Lima warsa lamanya Hingga datanglah sepucuk surat   Kau berkata: Orang yang sangat berharga dalam hidupku Guruku, mentorku, pembimbingku Telah menghilang bersama awan kehidupan   Aku tahu Tak mudah bagimu untuk menyampaikan semua itu Butuh keberanian Serta keikhlasan setinggi awan di langit   Aku sendiri tak punya nyali seperti itu Tak bisa memaparkan duka Yang pernah menggelayuti jiwaku   Tapi kau Punya hal berbeda Punya cara pandang yang beda Tentang kehidupan dan cinta Yang tidak aku punya hingga detik ini   Kasih Bangkitlah Lanjutkan perjalananmu Ia yang kau junjung tinggi Takkan bahagia melihatmu tenggelam dalam duka   Aku bangga Aku bahagia Mengetahui kau berjalan di atas awan   Cintaku Lanjutkan perjalananmu Gapailah tujuan hidupmu Membumbunglah lebih tinggi Bersama bintang-bintang di langit Doaku senantiasa menyertaimu   Setelah engkau...

Menjadi Guru, Perjalanan Indah Tanpa Akhir

Gambar
To Beloved Guruji Anand Krishna and Ma Archana: Goresan pena ini Kupersembahkan kepadaMu, Wahai Guru, objek devosiku Karya ini berasal dariMu Kupersembahkan kembali kepadaMu Semoga hati dan pikiranku senantiasa tertuju padaMu   Sedari kecil, ketika ditanya oleh teman-teman atau guru di sekolah, apa cita-citamu? Saya selalu menjawab, saya ingin menjadi dokter. Mengapa? Saya pun sebenarnya tidak punya alasan spesifik, hanya saja bagi pikiran saya sebagai anak kecil, dokter adalah profesi yang keren. Seiring berjalannya usia, saya kemudian berpikir ulang saat akan menamatkan SMA di Kota Mataram. Saat itu, di akhir tahun 2002, biaya untuk masuk fakultas kedokteran sudah mencapai 200-an juta. Meskipun sebenarnya ayah sudah menyanggupi biaya kuliah itu, saya kemudian berpikir ulang. Haruskah saya membiarkan kedua orang tua saya pontang-panting dan menjual lahan mereka untuk membiayai sekolah saya? Dengan tegas saya katakan kepada diri saya, itu tidak boleh terjadi. ...

Setangkai Bunga Kana

Gambar
Dia menghilang seperti ditelan bumi, lenyap tanpa jejak, seperti jejak renang ikan-ikan di dalam air. Kemanakah aku harus mencarinya? Salahkah jika aku menginginkannya? Meskipun dia pernah berkata bahwa dia sudah memutuskan untuk tidak menikahi dalam hidupnya kali ini. Aku hilang arah. Belum pernah kutemukan wanita seperti dia sebelumnya. Tegas, lugas, idealis, berprinsip, cerdas, cantik, menawan dan melakoni spiritual. Kebanyakan klien-klien wanita yang kutemui memiliki kecantikan fisik, tetapi tidak memiliki daya tarik batin, dan dangkal untuk diselami. Dia datang ke tempat praktikku atas rekomendasi salah seorang temannya yang merupakan temanku juga. Dia mengalami cedera kaki karena jatuh dari atas motor dan memerlukan terapi yang intensif untuk bisa berjalan kembali. Saat terapi pertama, dia tidak banyak bicara dan hanya sesekali menyahut jika kutanyakan beberapa pertanyaan terkait kondisinya setelah menjalani terapi. Kesannya biasa, tetapi aku merasakan sesuatu yang tidak bi...

Dear Radha, My Love

Gambar
“Radhaku, cintaku, mulai saat ini, aku akan pergi jauh dan kemungkinan besar tidak akan kembali ke Vrindavan.” “Krishna, jangan pergi. Aku takkan pernah bisa menjalani hidup tanpamu. Aku takkan sanggup jika tak mendengar serunai serulingmu. Aku tahu, jika pergi, kau takkan pernah kembali.” “Kalau begitu, ikutlah bersamaku ke Mathura.” “Tapi…” Krishna hanya tersenyum dan memandang Radha, kemudian berguman dalam hati: “Ya Radha, aku tahu kau tak siap untuk pergi bersamaku. Kau masih memikirkan sapi-sapimu, serta keluarga yang akan kau tinggalkan. Kau berpikir, apa kata tetangga jika kau meninggalkan semua itu demi Krishna?” Krishna berkata: “Baiklah Radha, aku harus berangkat sekarang juga ke Mathura untuk memenuhi undangan Paman Kamsa. Sudah saatnya bagiku untuk membebaskan rakyat Mathura dari tirani Paman Kamsa.” Krishna memandang mata Radha untuk terakhir kalinya dan berkata: “Selamat tinggal Radha.” Sejak saat itu, Krishna menghilang dari pandangan Radha. Sejujurn...