Sahabat Alam Semesta

Memiliki jabatan atau kedudukan tidak akan memberikan jaminan kepada kita bahwa kita akan mampu menemukan jati diri. 

Memiliki kekasih, pasangan paling hebat, anak, bahkan keluarga pun takkan membuat kita mengenal diri.

Memiliki kekayaan melimpah, bergelimang harta, takkan membuat kita mampu menemukan kebenaran hidup, menemukan kebahagiaan sejati.

Hanya satu hal yang mampu membantu kita untuk menemukan kebenaran hidup, yaitu disiplin diri. Disiplin membuat kita berupaya tanpa henti. Upaya tanpa henti akan mengundang berkah dari Keberadaan. Keberadaan akan mempertemukan kita dengan seorang Guru.

Setelah bertemu Guru, kita harus berupaya lebih keras untuk mengenal diri. Seorang Guru akan menunjukkan jalan dan kita harus tetap berjalan seorang diri. Seorang Guru tidak akan pernah berjalan untuk kita. Seorang Guru tidak akan memanjakan dan menyuapi kita.

Hal lain yang juga sangat berharga adalah sebuah persahabatan. Guruji pernah menyampaikan dalam sebuah kesempatan bahwa persahabatan itu jauh lebih tinggi dibandingkan perkawinan.

Zaman sekarang, orang-orang kebanyakan beranggapan bahwa perkawinan itu lebih tinggi dibandingkan dengan persahabatan, padahal tidak demikian. Dalam kitab Saptapadi, ada tujuh janji yang diucapkan oleh pasangan yang melangsungkan pernikahan. Yang menarik adalah janji yang ketujuh yaitu: “Mari kita bersahabat.” Persahabatan menjadi landasan tertinggi dalam sebuah perkawinan.

Persahabatan bukanlah hal biasa, landasannya adalah cinta (prema). Dalam sebuah live tiktok, Guruji pernah bertanya: “Mengapa tidak ada kitab Prema Sutra?”, “tetapi ada kitab Kamasutra?”

Kama (nafsu, lust, passion, keinginan) harus diatur, harus diberi peraturan sehingga bisa dikendalikan. Jika nafsu tidak dapat dikendalikan, maka yang akan terjadi adalah penindasan. Sementara cinta (prema), tidak perlu diatur, karena ia sudah bisa mengatur dirinya sendiri. Buah dari disiplin adalah prema. Prema adalah hasil dari pengendalian diri. Hanya mereka yang telah mampu mendisiplinkan dirinya, yang mampu mengendalikan dirinya yang akan menjadi sahabat bagi alam semesta.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Belajar MV dari Upie Guava

Sadgati Praptir-astu, Memaknai Kematian

Secercah Pendar Senyum