Total Sukses Mozaik IV : Antusiasme
Aku mengaguminya, aku tidak memiliki apa yang dia miliki. Meskipun dia adalah downlineku dalam bisnis jaringan ini.
Aku adalah seorang mahasiswa kedokteran dari Bali, sejak tahun 2003 saat menginjak semester 2 aku mulai menekuni sebuah bisnis berbasis jaringan dengan produk obat-obatan dari lebah. Bisnisku booming setelah menjalaninya selama satu tahun dan sebagian besar downlineku berada di Pulau Lombok dan kebanyakan dari mereka adalah para mahasiswa, sama seperti diriku.
Dari salah satu sayap dalam jaringanku, aku diundang ke Lombok untuk memberikan pelatihan dan ceramah untuk pengembangan bisnis jaringan. Di sana, dari salah seorang downlineku kami mendapatkan salah seorang downline baru yang juga adalah mahasiswa. Dilihat sekilas, dia adalah orang yang biasa saja. Tidak ada hal yang terlalu menonjol dalam dirinya, tetapi makin mengenalnya aku makin bisa melihat kualitas terbaik dalam dirinya yang tidak dimiliki oleh downline-downlineku yang lain.
Dia termasuk salah satu rekan dalam jaringanku yang belajar dengan sangat cepat dan dari dalam jaringan yang dia pimpin menjadi jaringan yang besar, jauh melebihi harapanku untuk seorang yang baru bergabung dalam bisnis jaringan.
Antusiasme |
Hal yang paling menonjol dalam dirinya adalah antusiasmenya yang mampu membakar semangat setiap orang yang berada di dekatnya. Jujur, itulah yang paling aku kagumi dari dirinya. Dia memiliki bakat bawaan untuk membuat orang takjub dan menjadi antusias ketika berbicara dengan dirinya. Dalam setiap acara sesi retreat pengembangan diri yang kami laksanakan, dia adalah satu-satunya orang yang mampu membuat suasana menjadi hidup. Jika diibaratkan sebuah pesta dia adalah “the dancing queen”nya, suasana retreat tidak akan meriah jika dia tidak hadir di acara tersebut. Keceriaan dalam dirinya menarik setiap orang untuk dekat dan tertawa bersama dirinya. Keceriaan yang begitu membumi, mengangkat setiap orang pada sebuah level energi yang membuncah indah. Aku mengaguminya, sungguh sangat mengaguminya.
Cerita lain yang kudapat dari upline langsungnya, dia tidak segan-segan memprospek dan menjual produk pada orang-orang di sekitarnya dan hampir sebagian besar teman-teman di angkatannya dia prospek dan masuk ke dalam bisnis jaringan kami. Hal lain yang tidak kalah menarik adalah dia tidak berani naik motor, tetapi dia tidak pernah menjadikan hal itu sebagai alasan untuk tidak menghadiri meeting di kantor. Dia selalu hadir sebelum waktunya setiap kali kami mengadakan meeting. Jika aku tanya: “Naik apa kau ke kantor barusan?”
Dia pasti mengatakan bahwa dia naik angkot dan berjalan kaki cukup jauh dari tempat angkot berhenti ke kantor kami. Semangat dan ketekunan yang luar biasa, yang tidak kujumpai pada kebanyakan orang.
Pelajaran terbesar tentang antusiasme aku pelajari dari dirinya. Aku hanya berharap, suatu saat aku bisa memiliki apa yang dia miliki, yaitu antusiasme dan ketekunan.
Aku ingin menutup cerita ini tentang sebuah kutipan dari sebuah buku berjudul Total Sukses, karya seorang pengarang terkenal yang telah menerbitkan 180 buku:
“Niat atau kehendak yang kuat adalah energi. Antusiasme yang membara mengubah energi menjadi materi, supaya dapat dinikmati.”
“Antusiasme tidak dapat dipisahkan dari keceriaan, dan keceriaan dalam berkarya adalah hasil dari rasa puas.”
(Anand Krishna, Total Sukses, hal. 94-95)
Picture courtesy: bit.ly/3fcU15p
Komentar
Posting Komentar