Berlabuh di Pelukmu
Dalam
diam berurai air mata
Wajah
teduhmu terbayang di pelupuk mata
Andaikan
waktu dapat kuputar kembali
Ingin
kulabuhkan diri ini dalam pelukmu dan berkata:
“Terima
kasih atas segalanya”
“Atas
pesan-pesan kehidupan yang kau tabur di lahan jiwaku”
Aku
merindumu
Sungguh
sangat rindu
Rasa
sakit itu sungguh tak terperi
Andai
waktu dapat kuputar kembali
Bahkan
sampai ke ujung dunia
Kan
kucari engkau
Tuk
ucapkan selaksa syukur atas segala pemberianmu
Sesal
Takkan
bisa membawamu kembali
Sesal
Merajam,
merobek hati dan jiwaku
Andai
waktu dapat kuputar kembali
Ingin
kutemui engkau sekali lagi
Tuk
menatap wajah teduhmu
Aku
Bukanlah
aku
Tanpa
bimbinganmu
Tanpa
nasehatmu
Tanpa
cinta dan kasihmu
Engkau
Sebuah
berkah tak terhingga dari Keberadaan
Engkau
Songsong
fajar yang menerangi kegelapan jiwaku
Cintamu
adalah kenyataan tak terbantah
Cintamu,
menerangi
Melindungi
Mengayomi
Terima
kasih atas segalanya
Atas
pesan cintamu
Yang
selalu mengisi hatiku
Yang
menjadi warna & menghiasi hidupku
(Denpasar,
19 Maret 2024 ~ In Loving Memory of Bapak Surya Hadi, My Mentor, My Father, My
Friend, My Everything)
Picture
courtesy: Anna Shvets (www.pexels.com/photo/person-holding-babys-hand-3845456/)
Komentar
Posting Komentar