Total Sukses Mozaik II: Will Power - Kekuatan Kehendak
Aku ingin melanjutkan
sekolahku ke Australia. Entah mengapa aku begitu terobsesi dengan hal ini.
Mungkin sejak bertemu dengan Bu Galuh saat semester 3, ide itu telah tertanam kuat di dalam
benakku. Beliau adalah dosen favoritku, aku sangat mengaguminya karena
kecerdasan, kebijaksanaan dan kelembutannya. Beliau selalu bercerita banyak
tentang bagaimana sekolah S2 beliau di Australia dan proses perjalanannya
mencapai beasiswa tersebut.
Lao Tzu - The Awakened One |
Di angkatanku, bisa dibilang
aku berada pada urutan teratas dari sisi perolehan nilai dan itu adalah salah
satu tiket untuk melamar beasiswa tersebut. Tetapi aku sadar bahwa aku harus
meng-upgrade kemampuan Bahasa
Inggrisku. Kawan karibku yang sudah menjalani seleksi beasiswa tersebut
mendukungku penuh. Untuk itu aku sadar bahwa aku butuh bantuan seseorang untuk
menjadi mentorku untuk bisa lolos seleksi.
Aku kemudian menghadap salah
seorang dosen yang S2 dan S3 yang lulus di Australia dan mendapatkan beasiswa
penuh dari AusAid (Australian Aid), nama beliau Pak Surya Hadi. Aku berkata kepada beliau bahwa aku ingin
sekali melanjutkan sekolah ke Australia dan meminta kesediaan beliau untuk
membimbingku dalam proses tersebut. Beliau menyanggupinya dan memintaku belajar
dengan sungguh-sungguh untuk meng-upgrade kemampuan Bahasa Inggrisku. Aku kemudian
menjalani proses belajar Bahasa Inggris dari level preintermediate. Kemampuan
Bahasa Inggrisku bisa dibilang sangat payah dan aku harus berjuang sangat keras
untuk mencapai level 500 dalam tes TOEFL (Test of English as a Foreign Language)
sebagai syarat minimum untuk melamar beasiswa. Setiap hari aku harus meluangkan
waktu minimal 4 jam untuk belajar, mulai dari reading, listening, speaking dan writing.
Buku Bahasa Inggris yang
pertama kali kubaca adalah buku Soul Quest karya Guruji Anand Krishna. Untuk
memahaminya aku harus membuka kamus terus-menerus dan mencorat-coret buku
tersebut untuk menuliskan makna beberapa kata dalam Bahasa Inggrisnya yang aku
sama sekali tak pahami.
Sambil belajar Bahasa Inggris,
aku mengajar les untuk beberapa mata pelajaran kepada anak-anak Pak Surya Hadi.
Untuk belajar speaking aku dibantu
oleh kawan karibku, Yunita. Ia adalah orang yang selalu memaksaku untuk
berbicara dalam Bahasa Inggris dan orang yang selalu memarahiku jika aku mulai
berbicara menggunakan Bahasa Indonesia saat aku berbicara dengannya. Seminggu
pertama berbicara dalam Bahasa Inggris adalah siksaan bagi otak dan lidah. Bahasaku
benar-benar belepotan dan kacau balau dan aku harus berpikir begitu keras untuk
memilih kata-kata yang akan harus diucapkan saat aku bicara dengan Yunita.
Selama proses ini berlangsung,
aku juga mempersiapkan diri dengan kelengkapan dokumen untuk mendaftar beasiswa
dan mulai mengisi formulir pendaftaran beasiswa di bawah bimbingan Pak Surya.
Formulirnya cukup panjang dan aku harus menjawab semua pertanyaan dalam bentuk
esai berbahasa Inggris dan di sanalah kemampuan menulisku digeber.
Tahun pertama dalam perjalanan
menggapai beasiswa hasilnya cukup bagus. Aku lolos untuk mengikuti seleksi
wawancara ADS (Australian Development Scholarship) dan tes IELTS (International
English Language Testing System) di Bali, tetapi aku tidak lulus. Tahun kedua
aku terus berusaha. Pada tahun ini juga aku mulai bekerja di perusahaan konsultan
lingkungan Pak Surya dan diterima sebagai Dosen Biologi di salah satu perguruan
tinggi swasta di Mataram. Pada tahun kedua ini, aku bahkan tidak lolos untuk
seleksi administrasi, tidak ada panggilan untuk wawancara. Pada tahun yang sama
aku juga mengirim lamaran untuk mengikuti salah satu beasiswa ke Amerika, dan hasilnya
nihil.
Jujur aku belum putus asa dan
berencana untuk mencoba lagi pada tahun berikutnya. Tetapi kemudian kericuhan
mulai terjadi dari pihak keluargaku. Ayahku mulai termakan hasutan
teman-temannya. Hingga pada suatu pagi ayahku dan teman-temannya memanggilku
dan melakukan sidang atas pilihan hidupku. Mereka mencecarku karena dianggap
memiliki cita-cita yang terlalu tinggi, dan menurut mereka sebaiknya anak
perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Mereka juga mengecam pekerjaanku
karena menurut mereka pekerjaan itu tidak memiliki gaji yang tinggi dan aku
hanya bekerja keras tanpa hasil. Ada satu kata yang begitu menyakitkan yang
keluar dari mulut salah seorang di antara mereka dan itu benar-benar melukai
hatiku: “Kamu itu hanya perempuan, perempuan tidak perlu sekolah tinggi. Nanti
juga berakhir di dapur, sumur dan kasur.”
Kurang ajarrr… Aku begitu
geram mendengar kata-kata itu. Jika aku adalah seekor naga, maka aku akan
sembur mereka dengan lidah apiku. Tapi tak apa, mari kita buktikan: “Kata-kata
kalian yang akan jadi kenyataan atau kata-kataku yang akan menjadi kenyataan.”
Aku akan memperjuangkan cita-citaku, meskipun harus berdarah-darah. Kalian
tidak akan bisa menghentikanku mengejar cita-citaku, aku tak akan berhenti
sebelum mencapai tujuanku. Kata-kata kalian takkan pernah bisa mengalahkanku. Kita
lihat saja, aku akan buktikan kalau kalian salah dan aku akan membuat kalian
terdiam dan menundukkan kepala di hadapanku.
Atas semangat dari Pak Surya,
aku terus melanjutkan perjuanganku dan beliau juga tetap menyaranku untuk sedikit
berkompromi dengan ayahku. Ayahku tak tahan dengan kegagalanku yang terjadi terus-menurus
dan memintaku untuk sekolah di dalam negeri saja dan dia akan membiayai semua
kuliahku. Sebenarnya aku enggan, tapi demi menjaga perasaannya, dan atas saran
Pak Surya aku akhirnya melakukannya. Meskipun tanpa ia ketahui aku tetap
mengirimkan pengajuan beasiswaku ke Australia di bawah bimbingan Pak Surya.
Aku kemudian memutuskan untuk
pergi ke Jogjakarta. Pada bulan Mei 2011, aku pergi ke Jogja untuk mengikuti
tes di Universitas Gajah Mada (UGM) mengambil bidang Magister Manajemen Lingkungan.
Tesnya terdiri dari 2 macam tes yaitu tes TPA (Tes Potensi Akademik) dan tes
TOEFL (tes Bahasa Inggris versi UGM). Aku lulus tes dan pada bulan Juni 2011 dan
aku diterima di sana.
Teruslah mengalir bersama
sungai kehidupan, jangan pernah menyerah. Meskipun kadang sungai itu tak
terlihat dari permukaan. Saat ia sedang mengalir di bawah permukaan tanah, ia
tetap mengalir. Begitupun dengan perjalananku di Jogjakarta. Aku menikmati
kuliahku, aku memiliki teman-teman yang seru dan kebersamaan kami adalah hal
yang sangat menyenangkan untuk dijalani.
Di sana, aku bertemu dengan
seorang kawan yang akrab aku panggil dengan sebutan Pak Haryono. Beliau adalah
dosen Tehnik Nuklir UGM yang mengambil jurusan yang sama denganku. Bagiku
beliau lebih mirip dengan seorang filsuf dan mentor ketimbang seorang teman.
Bisa dikatakan selama di UGM posisi Pak Surya sebagai penasehat pribadi
digantikan oleh Pak Har. Pada awal kuliah kadang aku suka murung dan memikirkan
tentang rencanaku ke Australia dan beliau selalu menasehati: “Tetaplah fokus
dengan apa yang saat ini sedang kau jalani, jangan pernah sia-siakan momen ini.
Jalani dengan sebaik-baiknya. Jika memang pergi sekolah ke Australia ada dalam
garis nasibmu, maka kesempatan itu akan menghampirimu pada saatnya.”
Aku akhirnya berhenti
mengkhawatirkan masa depanku, aku mulai bisa menikmati kuliahku sejak beliau
menasehatiku. Waktu berlalu sangat cepat dan tak sadar musim ujian telah tiba.
Tepat sebulan sebelum ujian di kampus dimulai, aku mendapatkan email dari Australian Development Scholarship (ADS)
bahwa aku lulus seleksi tahap satu, yaitu seleksi administratif. Bulan depan,
tepat sejak surat elektronik itu kuterima aku harus menghadiri seleksi
wawancara dan IELTS. Momen itu bertepatan pula dengan dengan ujian S2 di kampusku.
Awalnya aku bimbang karena
sudah pasrah, aku tidak tahu bahwa Keberadaan memberikan kesempatan kedua kepadaku
untuk menggapai cita-citaku. Setelah berkonsultasi dengan Pak Har, aku akhirnya
menemukan titik terang dan aku akan menjalani kedua-duanya. Aku akan mengikuti
seleksi beasiswa ADS dan juga mengikuti ujian kampus.
Untuk menjalani kedua ujian
tersebut, aku tahu aku harus belajar sangat keras. Jika dulu ada Pak Sur yang
akan melatihku untuk persiapan wawancara, maka kali ini aku harus berjuang dan
belajar sendiri. Selama sebulan penuh, setiap kali saat berjalan ke kampus, aku
meng-interview diriku sendiri selama
perjalanan. Aku akan bertanya kepada diriku dan aku kemudian akan menjawab
pertanyaan itu juga. Sepanjang jalan aku mengoceh seorang diri, untung aku
berjalan pagi-pagi sehingga tidak ada yang memperhatikan, bisa jadi aku
dianggap gila karena ngoceh seorang diri sepanjang jalan, ha ha haaaaa...
Hal lain yang membantuku
adalah pengalaman pada saat aku gagal mengikuti wawancara ADS yang pertama. Meskipun
gagal, setidaknya aku belajar sangat banyak dari kegagalanku. Aku bisa memprediksi
kira-kira pertanyaan seputar apa yang akan ditanyakan.
Selain belajar interview, aku
juga harus membagi waktuku untuk belajar IELTS, dan mempersiapkan diri untuk
mengikuti ujian di kampus. Hari-hari selama sebulan itu aku lalui dengan penuh
semangat, aku tidak pernah sebahagia ini karena Keberadaan telah memberiku
kesempatan kedua.
Ujian wawancara dan tes IELTS
berjalan dengan lancar, aku sudah melakukan yang terbaik. Setelah ujian ADS, aku
juga menjalani ujian di kampus dengan sebaik-baiknya. Sebulan kemudian hasil
ujian di kampus keluar dan nilaiku adalah nomor 2 terbaik di angkatanku, nyaris
sempurna. Beberapa hari setelah nilai ujian di kampus keluar, aku menerima email
dari ADS dan aku lulus seleksi beasiswa ke Australia.
“Niat atau kehendak yang kuat
tidak pernah berhalusinasi. Ia cerdas dan tahu persis bahwa bulan tak akan
jatuh ke pangkuannya, maka ia tidak akan meniatkan hal itu.
Kemauan dan keinginan tidak
membutuhkan pengetahuan, tidak membutuhkan kecerdasan. Sebaliknya, niat atau
kehendak membutuhkan pengetahuan, membutuhkan kecerdasan.” (Anand Krihsna, Total Sukses, hal. 87-88)
“Successful people move on
their own intiative, but they know where they are going before they start.”
~ Napoleon Hill ~
Terjemahannya…
Mereka yang berhasil selalu
bertindak sesuai dengan inisiatif diri mereka sendiri, tetapi mereka tahu
persis tentang apa yang hendak mereka lakukan sebelum bertindak.
Dalam hidup, jika kau
menginginkan sesuatu untuk dicapai kau harus memiliki kehendak yang kuat. Kau
harus tahu arah mana yang kau tuju untuk melangkahkan kakimu. Jika kau harus
meminta bantuan, maka mintalah bantuan pada orang yang tepat sehingga ia bisa
membantumu untuk mewujudkan cita-citamu. Dalam bahasa Guruku, beliau selalu
menyebut kata “Satsang”, pergaulan
yang tepat. Peran satsang, pergaulan yang tepat, akan menentukan hidupmu ke
depan. Jika kau mau sukses, maka bergaulah dengan orang-orang sukses. Jika kau
ingin mencapai sesuatu, maka mintalah bantuan kepada mereka yang telah
mengalaminya terlebih dahulu dan sudah mencapainya. Mereka tahu lika-liku
perjalanan tersebut. Mereka sudah mengalami setiap pasang dan surutnya, jadi
bisa menasehatimu dalam perjalanan sehingga kau tidak perlu babak belur terlalu
parah untuk melewati perjalanan tersebut.
“Pergaulan yang Anda miliki
mempengaruhi kualitas hidup Anda. Pergaulan yang baik menjamin hidup yang baik.
Sementara pergaulan yang buruk menjadikan hidup yang buruk pula.” (Anand Krihsna, 108 Power Pill
of Wisdom, hal. 73)
Kerja keras juga membutuhkan
kecerdasan, kau harus tahu kapan untuk bertindak dan kapan kau harus diam, pause, dan berhenti sejenak untuk
menyusun strategi baru untuk mengatasi permasalahan. Sukses bukanlah pada saat
kau mencapai tujuan, bukan, semua itu bukan sukses. Sukses sejati hanya dapat
diraih ketika kau terus berjalan mencapai tujuan, meskipun gagal dan terjatuh,
kau masih memiliki semangat untuk bangkit kembali dan melanjutkan perjalanan. Itulah
sukses yang sejati. Mereka yang kalah sebelum berperang dan mundur dalam
peperangan kehidupan tidak akan pernah tahu apa arti sukses yang sesungguhnya.
Picture courtesy (Lao Tzu): bit.ly/2XXykS8
Picture courtesy (Autumn at Hahndorf): Personal Collection of Ayudia Asmita
Picture courtesy (Autumn at Hahndorf): Personal Collection of Ayudia Asmita
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPranaam Guruji, Pranaam Teacher Eka 🙏
BalasHapusMenurut saya, tata bahasa cerita diatas cukup rapi dan dan jelas sehingga mudah dibaca dan dicerna oleh pembaca, selain itu bahasa-bahasa yang terkandung juga cukup puitis, sehingga pembaca tidak bosan dan memiliki rasa.
Nilai-nilai kehidupan yang saya pelajari terdiri dari:
-Willpower, Wisdom, and Excellence in Action
-Independence
-Good Company
-Hard-work
-Smart-work
-Faith
-Kegigihan
-Respect
-Honor
Seseorang sangat perlu berjuang, bekerja keras, dan bekerja cerdas untuk sukses karena kehidupan tidak pernah, dan tidak akan pernah memberikan sesuatu begitu saja, seseorang tidak bisa hanya menginginkan pergi ke bulan lalu tiba-tiba muncul disana, ia harus merencanakan roket, mengumpulkan orang-orang lain, keluar biaya dan tenaga, gagal terus, dibangun lagi, lalu suatu saat ia harus menempuh lagi perjalanannya ke bulan yang memakan waktu sangat lama dan akhirnya mendarat disana. Keinginan membutuhkan keyakinan, kerja keras, kerja cerdas, dan waktu, tenaga, serta biaya dalam bentuk bermacam-macam.
“Pergaulan yang Anda miliki mempengaruhi kualitas hidup Anda. Pergaulan yang baik menjamin hidup yang baik. Sementara pergaulan yang buruk menjadikan hidup yang buruk pula.” (Anand Krishna, 108 Power Pill of Wisdom, hal. 73)
Benar sekali kutipan diatas, contohnya Nikola Tesla, beliau dulu memiliki teknologi yang bisa menguntungkan seluruh dunia, namun, karena Tesla tidak memiliki support group yang bagus, akhirnya beliau hanya seorang diri diincar oleh penguasa-penguasa yang takut kehilangan uang dan pihak-pihak yang bermain Tuhan.
Satu-satunya cara untuk menjaga diri dari pergaulan buruk adalah dengan langsung masuk ke support group yang bagus, karena seberapa baikpun orang, kalau pergaulannya orang-orang buruk, Semesta dan energi akan mencabik-cabiknya.
Itu saja dari saya, Terima Kasih 🙏
Jumlah kata-kata (Tanpa Intro dan Outro) = 244 Kata, 1.765 Huruf
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPranam Guruji, Pranam Teacher Eka , Anandam Teman Teman.
BalasHapusMenurut saya penyampaian tata bahasa yang digunakan pada artikel ini sangat bagus serta mudah dipahami oleh pembaca, dan juga terdapat beberapa majas dan kata kata yang menyetuh hati para pembaca sehingga para pembaca merasakan apa yang dirasakan oleh penulis.
Nilai nilai yang saya pelajari dari artikel ini adalah :
1. Jika kita ingin mewujudkan cita cita serta mimpi mimpi kita , kita harus berjuang serta bekerja keras untuk mewujudkannya .
2. Jangan pernah pantang menyerah dan merasa putus asa kalau perjuangan yang sedang kita lakukan itu sia sia . Karena dibalik kesuksesan itu pasti ada beberapa kegagalan yang sudah pernah di lalui.
3. Jika kita memiliki kemauan dan niat yang kuat kita tidak akan pernah goyah untuk mewujudkan mimpi serta cita cita tersebut.
4. Jangan pernah tumbang saat kita terkena badai yang besar dan terus tetap berdiri melewati badai yang kuat itu, karena kegigihan adalah kunci dari segalanya.
5. Belajar dari pengalaman yang sebelumnya dan menjadikannya sebagai pengetahuan serta menjadikan kelemahan kita sebagai pelajaran untuk memperbaiki kelemahan yang kita miliki.
Mengapa seseorang perlu berjuang, bekerja keras dan bekerja cerdas untuk mencapai cita-cita?
Karena perjuangan memerlukan kerja keras dan kerja cerdas , tidak ada perjuangan yang didapatkan secara instan atau secara cepat karena perjuangan dilalui dengan lika liku hidup yang kita hadapi. Lika liku hidup tersebut membuat kita menjadi tahan banting dan juga lika liku hidup tersebut menjadi pengalaman yang berharga. Tidak ada kesuksesan dengan kegagalan , pasti kesuksesan itu dilalui dengan banyaknya kegagalan. Dan juga kita harus yakin serta percaya bahwa kita bisa melalui itu semua untuk mencapai mimpi mimpi serta cita cita kita.
“Pergaulan yang Anda miliki mempengaruhi kualitas hidup Anda. Pergaulan yang baik menjamin hidup yang baik. Sementara pergaulan yang buruk menjadikan hidup yang buruk pula.” (Anand Krishna, 108 Power Pill of Wisdom, hal. 73), menurut saya memiliki arti
Jika kita berada di lingkungan yang baik kita akan terbawa oleh suasana yang baik tersebut sehingga menjadikan diri kita menjadi jauh lebih baik lagi, dan juga banyak pengalaman yang kita dapatkan dari lingkungan yang baik tersebut. Sedangkan jika kita berada di lingkungan yang buruk kita akan terbawa oleh suasana buruk yag membuat diri kita semakin rusak karena lingkungan serta perbuatan yang buruk tersebut.
Cara saya menjaga diri dari pergaulan yang tidak menunjang pertumbuhan jiwa
Adalah dengan cara menjauhi serta tidak ingin ikut campur dengan lingkungan serta pergaulan yang tidak baik karena saya benci dengan orang dengan pergaulan yang buruk serta pergaulan itu tidak dapat memberikan pengalaman pengalaman yang baik melainkan sebaliknya . Karena pergaulan yang buruk atau rusak itu membuat kita terjerumus ke dunia yang buruk atau rusak tersebut.
Sekian dari saya ,terima kasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPranam Guruji, Pranam Teacher Eka 🙏
BalasHapusMenurut opini saya , Tata bahasa dalam cerita ini sudah sangat bagus dan banyak kata-kata yang mudah dimengerti dan dipahami oleh para pembaca. Di akhir cerita juga terdapat kalimat puitis yang membuat para pembaca tersentuh akan cerita tersebut. Dan juga ada kalimat yang terdapat majas serta pembawaan suasana cerita dan alur cerita yang menarik.
Nilai-nilai yang kita dapat dari cerita tersebut yaitu
1. Jadikanlah kegagalan itu sebagai pelajaran dan ambil kesimpulan yang menarik apa yang kita dapat dari kegagalan itu.
2. Jika kita memiliki keinginan yang kuat maka kita harus giat dalam mencapai keinginan tersebut.
3. Bahwa di dunia ini tidak ada yang instant melainkan kita harus berjuang terlebih dahulu untuk mendapatkannya.
4. Kita harus bekerja dengan pandai agar kita tidak terjerumus kedalam kegagalan.
5. Pergaulan yang bebas dapat menjerumuskan kita dari keinginan yang ingin dicapai, oleh karena itu pilihlah pergaulan yang tepat bagi kita seperti kutipan Guruji Anand Krishna.
6. Kegigihan dan kemauan dapat membantu kita dalam mencapai impian yang ingin kita capai.
7. Jangan pikirkan kata-kata orang lain yang dapat membuat semangat kita pudar, tetapi jadikanlah kata-kata itu sebagai tantangan hidup atau motivasi.
Menurut saya dalam dunia ini kita harus bekerja keras karena mendapatkan sesuatu itu tidak mudah melainkan kita membutuhkan kerja keras untuk mendapatkan keinginan tersebut , dan juga di dunia ini tidak ada yang didapat dengan mudah melainkan membutuhkan kerja keras. Kita harus bekerja dengan cerdas karena kita harus dapat mencerna kata-kata orang lain yang beranggapan negative terhadap pemikiran kita, karena apabila kita tumbang karena perkataan orang lain maka kita akan berhenti dan gagal mencapai keinginan kita.
“Pergaulan yang Anda miliki mempengaruhi kualitas hidup Anda. Pergaulan yang baik menjamin hidup yang baik. Sementara pergaulan yang buruk menjadikan hidup yang buruk pula.” (Anand
Krishna, 108 Power Pill of Wisdom, hal. 73)
Kutipan tersebut sangat penting bagi kehidupan karena jika kita salah dalam pergaulan maka kita akan terus terjerumus kedalam kesalahan , apabila kita dapat membatasi pergaulan dan kita dapat bergaul dengan orang yang menurut kalian penting untuk perkembangan hidup kalian maka kita dapat membentuk karakter kita selanjutnya. Jika kalian bergaul dengan orang yang pemalas dan tidak displin maka dengan mudahnya karakter kita dirusak olehnya , maka carilah orang yang tepat untuk perkembangan hidup dan karakter kita masing-masing.
Caranya yaitu dengan membatasi pergaulan dari mereka yang dapat menjerumuskan kita ke dalam lingkungan yang semakin buruk, boleh bergaul tetapi kita harus tau batasannya dan gunakan pemikiran yang positive sehingga kita tidak mudah di pengaruhi oleh orang lain.C
Pranaam Guruji, Pranaam Teacher Eka 🙏
BalasHapusMenurut pendapat saya, tata bahasa dari cerita diatas menggunakan kata - kata yang mudah untuk di pahami, sehingga para pembaca tidak kesusahan untuk mencernanya. Selain menggunakan kata – kata yang mudah untuk di pahami, tata bahasa dari cerita di atas juga tidak membosan kan. Ketika saya membaca cerita di atas, saya mendapatkan feelingnya. Mungkin karena pemilihan kata yang tepat, sehingga para pembaca bisa merasakan feelnya.
Setelah membaca cerita di atas saya mendapatkan beberapa pelajaran hidup, yaitu:
Bekerja keras dalam menggapai mimpi.
Dalam hidup ini tentu tidak ada yang mudah dan instan, maka dari itu untuk menggapai suatu cita – cita kita harus bekerja keras dan tidak pernah pantang menyerah. Seperti yang sudah di cantumkan di cerita di atas bahwa “ Kerja keras juga membutuhkan kecerdasan, kau harus tahu kapan untuk bertindak dan kapan kau harus diam, pause, dan berhenti sejenak untuk menyusun strategi baru untuk mengatasi permasalahan.”
Menjadi mandiri.
Mandiri mengajarkan kita untuk tidak terlalu terikat dengan seseorang, karena di dunia ini tidak ada yang abadi. Jadi kita harus belajar untuk menjadi mandiri.
Percaya diri dan niat yang kuat.
Dengan percaya diri kita yakin bahwa kita bisa menggapai apa yang kita inginkan. Tetapi jika hanya percaya diri dan tidak memiliki niat yang kuat, maka semua itu akan sia sia.
Pandai mengatur waktu.
Cerita di atas benar benar mengajarkan saya untuk pandai mengatur waktu, karena selama ini saya tidak bisa mengatur waktu dengan baik. Bahkan saya suka membuang buang waktu untuk hal yang sia sia.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, di dunia ini tidak ada yang instan semua kita peroleh dengan berjuang dan bekerja keras. Jika hanya berjuang dan bekerja keras sepertinya tidak akan cukup. Kita membutuhkan “kecerdasan” dalam bekerja. Mengapa? Karena bekerja menggunakan kecerdasan kita bisa mengatur strategi untuk mencapai kesuksesan. Tentu dengan bekerja menggunakan kecerdasan kita bisa menghemat waktu dan tenaga dengan menggunakan strategi yang telah kita buat.
“Pergaulan yang Anda miliki mempengaruhi kualitas hidup Anda. Pergaulan yang baik menjamin hidup yang baik. Sementara pergaulan yang buruk menjadikan hidup yang buruk pula.” (Anand Krishna, 108 Power Pill of Wisdom, hal. 73)
Seseorang yang hidup dalam lingkungan yang tepat atau biasa di sebut “Satsang”, mereka akan mendapatkan kualitas hidup yang dapat dipastikan tidak akan merugikan siapapun. Tapi berbeda dengan seseorang yang hidup dalam lingkungan yang tidak tepat atau biasa disebut “Kusang” mereka akan merugikan diri sendiri, keluarga, dan negara. Seperti ketergantungan obat obatan, berperilaku yang tidak baik, dan lain – lain. Seseorang yang hidup dalam lingkungan “kusang” sudah dapat di pastikan bahwa ia tidak akan sukses.
Maka dari itu untuk menghindari “kusang” kita harus pintar pintar memilih teman, perbanyak beraktivitas secara positif, selalu membaca buku yang dapat memotivasi, bisa membedakan yang tepat dan todak tepat, dan lain - lain.
Sekian, terima kasih.
anaam guruji, pranam Teacher Eka
BalasHapusMenurut saya, dalam
segi tata bahasa dalam artikel di atas sangat mudah di fahami dan jelas sehingga tidak ada rasa bosan saat saat membaca artikel tersebut, pemilihan kata majas yang terdapat dalam artikel tersebut mengambarkan penuh bagaimana susahnya perjalanan menuju cita-cita.
Nilai- nilai kehidupan yang dapat saya pelajari adalah :
-semangat yang membara
-bersikap optimis
-tak kenal kata menyerah
-yakin pada kemampuan diri
-konsisten
Dalam meraih cita-cita, yang kita butuhkan adalah bekerja keras, karena dalam perjalanan meraih cita-cita tidak mudah, dalam perjalanan itulah kita akan bersaing dengan banyak orang di luar sana, jika kita tidak bekerja keras kita akan mudah tergeser oleh kerja keras orang lain yang memiliki mimpi yang sama, perlu diingat, hidup adalah perjuangan, jika kita berjuang dengan semangat yang membara, percayalah mimpi atau cita-cita yang sudah lama kita inginkan akan terwujud, karena usaha tak pernah menghianati hasil. Dan bersikaplah pandai dalam bekerja.
“pergaulan yang anda miliki mempengaruh kualitas hidup anda. Pergaulan yang baik menjamin hidup yang baik menjamin hidup yang baik. Sementara pergaulan yang buruk menjadikan hidup yang buruk pula.” (Anand Krishna, 108 power pill of wisdom, hal. 73)
Kutipan tersebut sangatlah benar, jika kita tak pandai dalam memilih pergaulan, hidup kita akan menjadi berantakan meskipun sudah kita rencanakan dengan matang, dan sebaliknya jika kita pandai dalam memilih pergaulan, hidup kita pun akan menjadi lebih tertata.
Caranya adalah bersikap pandai dalam memilih pergaulan, karena pergaulan sangatlah mempengaruhi hidup kita, dan berfikirlah secara kreatif dan realistis dalam kehidupan, cara itulah yang dapat membuat kita untuk bisa terbebas dari pergaulan yang merugikan
Sekian, terima kasih
Pranam Guruji,Pranam Teacher Eka
BalasHapusMenurut saya penyampaian tata Bahasa dari cerita diatas itu rapi,dan mudah dimengerti.
Nilai yang dapat saya pelajari dari cerita diatas yaitu:
Selalu bekerja keras,walaupun kita gagal dalam mencapai mimpi bukan berarti kita kalah dalam kehidupan ini,karena gagal adalah kunci dari kesuksesan.Dan kita harus selalu memiliki niat yang kuat untuk mencapai mimpi yang kita inginkan.
Mengapa kita perlu berjuang,bekerja keras,dan bekerja cerdas untuk mencapai cita cita karena jika kita tidak berjuang,bekerja keras,dan bekerja cerdas untuk mencapai yang kita inginkan maka,kita akan terus menerus berada diposisi yang sama dan tidak akan maju.
“Pergaulan yang Anda miliki mempengaruhi kualitas hidup Anda. Pergaulan yang baik menjamin hidup yang baik. Sementara pergaulan yang buruk menjadikan hidup yang buruk pula.” (Anand Krishna, 108 Power Pill of Wisdom, hal. 73)
Jadi,pendapat saya terhadap kutipan diatas adalah kita memang harus memilih pergaulan yang baik,karena pergaulanlah yang akan menentukan baik atau buruknya kehidupan kita.
Cara saya agar tidak terpengaruh dari pergaulan yang buruk yaitu dengan cara:
1.Meditasi
2.Yoga
3.Tidak ikut serta dalam kegiatan yang akan memperburuk pertumbuhan jiwa kita
Sekian dari saya,terima kasih
Pranam Guruji, Pranam Teacher Eka.
BalasHapusMerunut saya tata bahasa yang di gunakan dalam cerita tersebut sudah bagus dan sesuai dengan kaidah - kaidah dalam Bahasa Indonesia sehingga membuat pembaca mudah memahami isi cerita ini
Nilai kehidupan yang bisa di pelajari dari cerita tersebut yaitu dalam hidup, untuk meraih cita - cita kita harus memperjuangkannya. Walaupun ada banyak tantangan, bahkan tantangan tersebut dari keluarga terdekat bahkan terkadang menyampaikan hal yang menyakitkan hati. Tapi kita bisa di jadikan hal tersebut sebagai pemacu atau cambuk untuk mencapai cita cita kita
Seseorang harus berjuang keras dan bekerja cerdas untuk mencapai cita - cita karena jika kita tidak demikian, akan terjadi kegagalan dalam meraih cita - cita kita, ditengah jalan banyak tantangan yang ada, jika kita tidak berjuang kita bisa gagal.
“Pergaulan yang Anda miliki mempengaruhi kualitas hidup Anda. Pergaulan yang baik menjamin hidup yang baik. Sementara pergaulan yang buruk menjadikan hidup yang buruk pula.” (Anand Krishna, 108 Power Pill of Wisdom, hal. 73).
Saya sependapat dengan kutipan "pergaulan memiliki pengaruh dalam kualitas hidup". Karena untuk meraih kesuksesan kita harus bergaul dan banyak bertanya dengan orang - orang yang sukses sehingga kita mendapat informasi - informasi dari mereka yaitu cara meraih kesuksesan.
Cara menghindari pergaulan yang tidak sesuai dengan pertumbuhan jiwa yaitu dengan cara kita harus pandai memilih pergaulan, dan juga kita harus sering bergaul atau berkumpul dengan orang - orang yang positif.
Sekian dari saya, terima kasih
Pranam Guruji, Pranam Teacher Eka
BalasHapusMenurut pendapat saya, tata bahasa yang digunakan dalam artikel ini adalah kata-kata yang jelas dan mudah dipahami. Selain itu dalam bacaan ini juga terdapat beberapa kalimat puitis yang menginspirasi dan menyentuh hati.
Nilai-nilai kehidupan yang dapat saya ambil dari cerita ini antara lain:
1. Gigih dan pantang menyerah
Seperti yang dilakukan oleh tokoh “Aku” dalam cerita yang terus berjuang meski sempat mengalami kegagalan dan mendapat banyak cobaan, kita juga harus pantang menyerah;
2. Pandai dalam mengatur waktu
Sebanyak apapun kegiatan yang kita lakukan, kita harus pandai dalam mengatur waktu, bisa membagi waktu dengan baik;
3. Ulet dan tekun
Dalam menjalankan suatu pekerjaan kita harus ulet dan tekun dalam mengerjakannya, pastikan bahwa kita sudah mengerjakan segala sesuatu dengan baik;
4. Sabar
Kesabaran sangat penting. Sama seperti tokoh aku yang awalnya diremehkan oleh teman-teman ayahnya, namun ia tetap sabar dan membuktikan bahwa ia layak.
Seseorang perlu berjuang, bekerja keras dan bekerja cerdas untuk mencapai cita-cita karena setiap pekerjaan memerlukan adanya perjuangan. Kita harus berjuang dengan bekerja keras agar dapat mencapai suatu hal yang kita inginkan, namun dalam kerja keras juga membutuhkan kecerdasan, kita harus tahu kapan untuk bertindak dan kapan kita harus diam, pause, dan berhenti sejenak untuk menyusun strategi baru untuk mengatasi permasalahan.
Pendapat saya mengenai kutipan ini “Pergaulan yang Anda miliki mempengaruhi kualitas hidup Anda. Pergaulan yang baik menjamin hidup yang baik. Sementara pergaulan yang buruk menjadikan hidup yang buruk pula.” (Anand Krishna, 108 Power Pill of Wisdom, hal. 73).
Saya setuju dengan apa yang ada dalam kutipan ini, bahwa sebenarnya pergaulan memang dapat mempengaruhi kehidupan kita, karena apabila kita berinteraksi dengan orang-orang entah itu positif ataupun negatif maka diri kita secara tidak langsung akan terpengaruh oleh pergaulan itu.
Cara saya pribadi dalam menyikapi hal ini adalah dengan menyaring kembali pergaulan disekitar saya, karena tidak semua pergaulan itu dapat berdampak positif bagi diri saya. Jadi disini saya harus pintar dalam memilih dan berani menolak jika pergaulan ini berdampak negatif bagi diri saya.
Sekian, terima kasih.